Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selalu Ada Keretakan dalam Setiap Pencarian

19 Oktober 2020   16:47 Diperbarui: 19 Oktober 2020   16:58 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa untuk meninggalkan sejenak segala kesibukan aktivitas untuk menghadap Allah. Sehingga setelah itu kita bisa merasakan idul fitri kecil seolah kembali fitrah setelah sholat. Terjadi kesegaran pikiran dan batin lagi, seperti habis di-refresh tubuh kita.

Tapi orang yang sudah melaksanakan shalat pun tidak berarti sudah aman. Banyak juga orang yang shalat karena ujian yang sedang dihadapi, karena takut akan masa depan, ingin dipuji orang, mereka shalat bukan karena Allah. Maka tidak heran banyak manusia yang shalat tapi perilakunya masih belum mencerminkan kerajinan shalatnya.

"Banyak orang yang mendirikan shalat, sementara ia hanya mendapakan rasa lelah dan payah." (Abu Dawud)

"Kececeran yang pertama akan kamu alami dari agamamu ialah amanat, dan kececeran yang terakhir ialah shalat. Dan sesungguhnya (akan terjadi) orang-orang melakukan shalat sedang mereka tidak berakhlak." (Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah)

"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya, orang-orang yang berbuat riya'." (Al-Maa'uun: 4-6)

"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkobanlah." (Al-Kautsar: 2)

Pasti ada ujian atau kesulitan dalam ikatan kasih sayang. Sama pacar pun tidak mungkin hubungannya berlangsung seperti jalan bebas hambatan. Pasti ada macetnya, kecelakaannya, ataupun kehabisan bahan bakar itu sendiri. Dalam hubugan suami istri pun sama, karena dalam hubungan itu mengikat orang lain dengan ego yang berbeda dilebur dalam kebersamaan. Seakan sebuah kepastian akan sesuatu yang pasti terjadi dalam suatu hubungan yang terjalin adalah adanya keretakan.

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun