Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lupa Berendah Hati dalam Segala Kuasanya

2 Juli 2020   16:37 Diperbarui: 2 Juli 2020   16:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal, keberadaan itu berkebalikkan dengan kunci nilai untuk berdaulat melakukan apa saja. Tentu, dengan banyak berpikir, kita dapat banyak menemukan formulasi untuk menyelaraskan laku dengan sendiko Simbah tentang "takhollaqu biakhlaqillah", atau berperilakulah seperti Tuhan. 

Tapi, kita enggan atau eman untuk menghancurkan diri. Eman karena sudah dikenal dan diikuti oleh banyak orang. Sedang meniadakan atau menghancurkan diri menjadi jalan untuk berdaulat dengan iradah hingga selaras dengan qudroh-Nya.

Dan itu adalah jalan panjang, bahkan mesti melakukan pertempuran terberat melawan ego dan nafsu sendiri. Menghancurkan bukan lantas mati, meniadakan bukan lantas hilang.

Dan apakah semua manusia sanggup? Atau jika sanggup, apa itu merupakan yang terbaik? Jika melihat keadaan sekarang dengan banyak yang sadar dan merasa itu menjadi hal yang baik, apakah keadaan juga semakin membaik atau justru bertambah riuh?

Orang-orang baik terus bergerak, bahkan tidak dianggap hingga disangka mereka hanya diam. Terlebih, orang-orang terlanjur angkuh dan enggan saling berendah diri setidaknya untuk mulai belajar mendengarkan, dari yang selama ini dianggap diam. Jika ia hanya bergerak, kita bisa memperhatikan pola aktivitasnya. Berinisiasi membaca dan mempelajari, meski demi mendapat bekal tawadhu' bukan sesuatu yang mudah.

Meski, ilmu yang didapat jika tidak dimaknai dengan baik, justru akan meninggikan hati dan membuat diri lupa, bahwa diri ini hanya seorang hamba di dalam segala kuasaNya.

2 Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun