Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dialektika Perubahan Masa Hingga Hak Atas Diri Sendiri

28 September 2019   14:50 Diperbarui: 28 September 2019   14:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Canva

"Nah, bukankah memang sebenarnya kita sudah dibikin geram sejak lama? Tapi kita diajarkan untuk tidak terlalu begitu resah dengan keadaan yang semakin menyudutkan rakyat kecil, seperti aku." Timpal Bewol. "Jangan sampai kehilangan kenikmatan untuk menikmati sesuatu, jangan sampai membenci orangnya, tapi bencilah sikapnya." Lanjut Bewol menyampaikan kata-kata Simbah yang sangat ia pegang.

"Iya, kita sudah dilatih untuk bersedekah sekalipun negara tidak pernah memberi apapun terhadap kita." Sahut Gus Welly.

"Kamu harus jelas hidup itu mengabdi kepada siapa? Biar tidak gampang goyah dan resah."

"Sekalipun kamu bergerak atas dasar kemanusiaan, jangan ge-er kalau Tuhan terus akan membelamu."

"Memangnya manusia memiliki hak?"

Nih, baca! sembari menyodorkan kotak androidnya yang berisikan tulisan Simbah. Yang terkadang lupa untuk kita pegang. Dan untuk belajar niteni. Masalah utama tidak terletak pada bentrok terus-menerus yang terjadi, karena masalah utama kita terletak di dalam sendiri, pada pandangan terhadap nilai, moral dan cara berfikir kita yang banyak keliru sebagai bangsa.

28 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun