Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rindu yang Tuntas, Kemesraan yang Terbalut dalam Kalimat Thoyyibah

15 Mei 2019   15:52 Diperbarui: 15 Mei 2019   15:58 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disusul dengan tauhid, lalu 3 besar terakhir terisi oleh takbir. Jelas saja dari situ pula dibentuklah 3 kelompok yang nantinya diberikan sedikit pertanyaan untuk didiskusikan dan dipresentasikan. Ya, inilah model sinau bareng. Semua memiliki posisi yang sama untuk menyampaikan sebuah ilmu untuk kita cari maknanya bersama-sama.

manegesqudroh.com
manegesqudroh.com
Sesekali musik Kiai Kanjeng mendendangkan magisnya agar suasana sinau bareng tidak terlalu serius dan tetap membahagiakan. Menambah energi positif untuk menemani jamaah mengarungi malam-malam yang panjang dalam proses sinau bareng. Jadi beruntunglah semua yang pernah merasakan hadir ke salah satu keajaiban proses pembelajaran yang tidak mungkin bisa dinalar. 

Dari yang sepuh hingga anak-anak kecil , tidak ada aturan untuk mengenakan seragam tertentu. Lelaki dan perempuan membaur. Semua berangkat dan  berkumpul untuk belajar bersama dengan melepaskan identitas-identitasnya. Alhamdulillah.

"Alhamdulillah itu sendiri merupakan aktivitas intelektualitas ataukah spiritualitas?" tanya Cak Nun kembali mencoba membuka pintu cakrawala ilmu lagi. Apakah dalam alam pikiran atau hati? Jika kita memakai intelektual sebagai landasan memakai kalimat thoyib ini, tentu ketika datang kejadian-kejadian yang kurang mengenakkan diri pasti bukanlah hal yang sepatutnya disyukuri. 

Akan berbeda jika landasan bersyukur kita memakai hati. Lantas bagaimana jika kita mengeluh seperti Nabi Musa dengan rasa syukur ini. "Bagaimana aku mesti bersyukur lagi kepadamu Ya Rabb, jika rasa syukur ini pun datang tak lain juga berasal darimu?" . Bayangkan jika energi yang ada di dalam hati menyeruak menjadi cahaya seperti apa yang dikatakan oleh Nabi Musa tersebut, menggembirakan.

Di sela acara juga Cak Nun sedikir bercerita mengenai dirinya yang akan dilaporkan oleh Front Pembela Nabi-Nabi karena dianggap melecehkan para Nabi dan Rasul saat Mbah Nun menyatakan bahwa adakah nabi-nabi yang pernah sholat 5 waktu sebelum Nabi Muhammad? 

Genk marah-marah ini (maaf karena sangat jauh sekali dari kata menenangkan dan menggembirakan) memang mudah sekali tersulut oleh pernyataan-pernyataan disaat dasar ilmunya seharusnya sudah mumpuni, tapi mereka kehilangan cinta. Sudahlah, padahal Nabi Muhammad sendiri baru mulai sholat 5 waktu di usianya yang ke-50 setelah mengalami peristiwa Isra' Mi'raj.

"Sebenarnya saya tidak mengajarkan ketidakpastian-ketidakpastian. Akan tetapi saya mengajak untuk menemukan kemantapan-kemantapan dalam menjalani kehidupan masing-masing." 

Pesan Cak Nun kepada para jamaah. Sampai acara selesai sekitar tengah malam ini, selama itu pula saya menikmati kegembiraan-kegembiraan yang terpancar jelas karena rindu yang sudah ditunaikan. Tuntas sudah!

Lagu 'Nothing Compares To You' yang dibawkan oleh Mas Doni menjadi penutup acara sinau bareng pada malam itu. Keadaan sekarang yang sudah terlanjur begini, apa iya Allah akan diam saja? Yang pasti Cak Nun berpesan supaya kita segera menemukan apa yang di-fadhillah-kan Allah kepada kita. 

Allah akan segera mengganti kaum yang penuh rasa mencintai kembali. "Kita itu kan hanya 'diadakan oleh Allah, jadi mati itu juga sebenarnya hanya maslah teknis yang pasti dihadapi." Tafakkur dan tadzakkur atau olah pikir kedalam mesti lebih ditingkatkan supaya tercipta keseimbangan. Maturnuwun PLN Jogja.

 

Gedongkuning, 13 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun