Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Goresan Kisah Geulis Snada" Cerminan Semangat Guru, Siswa dan Orang Tua dalam Berliterasi

11 Februari 2022   15:20 Diperbarui: 11 Februari 2022   20:20 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goresan Kisah Geulis Snada, Cerminan Semangat Guru, Siswa dan Orang Tua dalam Berliterasi (sumber foto: dokumentasi pribadi)

Akhirnya mereka bisa rukun setelah ibunya meninggal. Keduanya menyesal dan akan menetapi janji kepada ibunya dengan saling menjaga serta menjadi anak yang sholeh dan sholeha, dan selalu mendoakan kedua orang tuanya yang sudah tiada.

Semangat Siswa, Guru dan Orang Tua dalam Berliterasi

Buku Goresan Kisah Geulis Snada merupakan cerminan semangat guru, siswa dan orang tua dalam berliterasi. Selama satu tahun kami mengikuti tantangan GLN Gareulis Jabar, selain harus membaca dan mereviu buku setiap bulan ada tugas lain yang harus kami kerjakan.

Tugas yang berbeda setiap bulannya yaitu membuat puisi, pantun, cerpen dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda, membuat video mendongeng dan video kegiatan literasi yang harus diunggah ke You Tube, membuat diorama baca, serta mengikuti 9 kali webinar yang jadwalnya setiap hari Sabtu pada saat siswa dan guru yang lain sedang libur.

Pada hari Sabtu tanggal 29 Januari 2022 yang lalu, kami mengikuti webinar terakhir sekaligus mengisi assesmen literasi dan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) SMP.

Semua anggota tim literasi harus mengisi kedua assesmen tersebut, dan skor yang didapatkan harus diunggah ke web sebagai tugas terakhir agar bisa lolos untuk mendapatkan sertifikat dari Panitia.

Untuk guru ada juga tugas membuat artikel pendidikan dan Best Practice. Semua tugas dari tantangan GLN Gareulis Jabar, menguras tenaga dan pikiran karena harus diunggah ke website panitia dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Kami tidak pernah mengeluh,  justru tertantang untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan panitia. Cara yang kami lakukan adalah saling menyemangati dan mengingatkan apabila ada salah satu anggota yang belum menyelesaikan tugas. Kunci utamanya yaitu adanya kekompakan, rasa tanggung jawab yang tinggi, dan bisa membagi waktu dengan sebaik-baiknya.

Saya juga kagum dengan semangat literasi dari Bapak Ichsan, salah satu orang tua yang selama satu tahun bersama di tim GLS. Bahkan beliau menyatakan kesediannya mengikuti tantangan literasi apabila dilesenggarakan kembali di tahun mendatang, karena menurut beliau kegiatan ini sangat menarik, dan bermanfaat.

Saya dan Ibu Nina Sulistiati selalu mengajak kepada guru-guru yang lain untuk aktif menulis dan bergabung di kegiatan literasi. Saat ini seorang pengajar Bahasa Indonesia yang baru pindah satu tahun ke sekolah kami, yaitu Ibu Eva Holipa sudah bergabung dan aktif di kegiatan GLS.

Lima orang siswa yang mengikuti tantangan GLN Gareulis Jabar saat ini sudah duduk di kelas 9. Justru yang sering ikut dalam membuat puisi kolaborasi adalah siswa-siswa kelas 8 yang baru beberapa bulan bergabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun