Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peringatan "Hari Bahasa Ibu Internasional" sebagai Upaya Melestarikan Bahasa Daerah

20 Februari 2021   14:07 Diperbarui: 20 Februari 2021   14:14 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai "Hari Bahasa Ibu Internasional". Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional berdasarkan sumber yang saya kutip dari wikipedia berasal dari pengakuan secara internasional terhadap "Hari Gerakan Bahasa" yang dirayakan di Bangladesh.

Resolusi bahasa internasional pertama kali diusulkan oleh Rafiqul Islam yaitu seorang Bangli yang tinggal di Kanada yang menulis surat kepada Kofi Anan pada tanggal 9 Januari 1998. 

Dalam isi suratnya Rafiqul Islam meminta PBB untuk mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day). 

Akhirnya dipilih tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, karena pada tanggal tersebut bangsa Bangladesh mengalami pembunuhan pada tahun 1952 dalam memperjuangkan bahasa Bangli di Dhaka

Pada tahun 2008 Majelis Umum PBB secara resmi mengakui tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, walaupun sebelumnya UNESCO telah mengumumkan pertama kali pada tanggal 17 November 1999. 

Hari Bahasa Internasional merupakan peringatan tahunan setiap tanggal 21 Februari untuk mempromosikan kesadaran akan keanekaragaman bahasa dan budaya serta mempromosikan multibahasa.

Salah satu tujuan peringatan Bahasa Ibu Internasional adalah untuk melestarikan dan melindungi semua bahasa Ibu yang ada di dunia (sumber : liputan6.com).  

Sebagai warga negara yang baik, maka kita berkewajiban untuk melestarikan bahasa ibu yang kita miliki. Bagi masyarakat Jawa Barat, kami memiliki bahasa ibu yaitu bahasa sunda. Dalam bahasa sunda Hari Bahasa Ibu Internasional disebut sebagai "Poe Basa Indung Internasional"

Walaupun tanggal 21 Februari sudah lama ditetapkan sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, tetapi sekolah kami baru dua tahun ke belakang memperingatinya. 

Untuk tahun ini karena sedang PJJ sekolah tidak mengadakan acara khusus untuk memperingatinya, tetapi pada tahun kemarin ada surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi ke tiap sekolah agar memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. Sehingga pihak sekolah membuat persiapan dengan membuat panitia yang ketuanya adalah guru Bahasa Sunda, dan dibantu orang guru-guru yang lainnya. 

Sehari sebelumnya panitia memberi pengumuman kepada siswa agar pada saat acara peringatan dilaksanakan memakai baju adat sunda, membawa makanan tradisonal serta harus menggunakan bahasa sunda selama berada di sekolah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tema peringatan hari bahasa ibu sedunia di sekolah kami tahun kemarin yang tertulis di spanduk yang dipasang di gerbang masuk yaitu : "Urang biasakeun gunem catur ku basa sunda, Basa Inggris Tapis, Basa Indonesia Ngawasa, Basa Sunda teu bisa, teu era? Leungit Basana ilang Bangsana". 

Artinya "Kita biasakan berbicara menggunakan Bahasa Sunda. Bahasa Inggris bisa, Bahasa Indonesia menguasai, Bahasa Sunda tidak bisa, apakah tidak malu? Bila Bahasa punah maka Bangsa juga akan ikut punah". Tetapi mohon maaf di spanduk ada kesalahan penulisan dari percetakannya, karena ada huruf dan angka yang tidak tercetak. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tanggal 21 Februari 2020 bertepatan dengan hari Jum'at, pagi-pagi semua guru sudah siap di gerbang sekolah menyambut kedatangan siswa. Guru laki-laki menggunakan baju pangsi warna hitam, sedangkan guru perempuan menggunakan kebaya. 

Siswa yang baru datang disambut oleh semua guru dan bersalaman, selanjutnya siswa masuk ke lapangan yang disambut dengan alunan kawih sunda yang sedang dinyanyikan oleh seorang siswa yang di iringi dengan alat musik degungan yang dimainkan oleh beberapa orang siswa yang didampingi oleh guru kesenian yang berada di panggung. 

Sekolah kedatangan tamu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi yang melakukan monitoring terhadap Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang diselenggarakan di sekolah, tetapi hanya sebentar karena harus berkunjung ke sekolah yang lain.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah siswa dan guru berkumpul di lapangan, acara dimulai dengan dipandu oleh pembawa acara yang terdiri dari dua orang siswa menggunakan bahasa sunda. Pembawa acara tampil secara luwes dan tidak kaku, walaupun baru pertama kali tampil menggunakan bahasa sunda. 

Karena biasanya keduanya tampil menjadi pembawa acara dalam beberapa kegiatan menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi karena dibimbing dan dilatih sebelumnya sehingga keduanya tampil dengan sangat baik bahkan membuat kagum siswa yang lainnya.

Kegiatan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di mulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Sekolah, menyanyikan lagu himne Kabupaten Sukabumi dan melakukan senam parahyangan.

Ada beberapa siswa yang memimpin gerakan senam di panggung, sedangkan siswa lain dan guru melakukan senam di lapangan dengan gembira. Lagu yang diiringi musik untuk senam juga menggunakan bahasa sunda. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Acara selanjutnya adalah penampilan kesenian khas Jawa Barat yaitu berupa tari jaipong, dongeng sunda dan yang paling menarik adalah penampilan dari tim seni calung sekolah karena lucu sehingga menghibur semua yang penonton. 

Tim seni calung terdiri dari siswa-siswa yang sudah beberapa kali tampil dalam acara perpisahan siswa kelas 9 sebelumnya, dialog dan nyanyian yang dibawakan menggunakan bahasa sunda. Semua acara dilaksanakan dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Untuk seni degung, seni calung dan tari jaipong merupakan hasil pembinaan dari kegiatan ekstrakurikuler kesenian, sedangkan untuk dongeng sunda siswa yang ditampilkan merupakan hasil pembinaan dari guru bahasa sunda dan siswa tersebut pernah mewakili sekolah dalam kegiatan lomba dongeng di tingkat komisariat.

Setelah acara selesai, siswa masuk ke kelas masing-masing bersama dengan wali kelasnya untuk melakukan makan bersama atau istilahnya "botram" di dalam kelas. 

Ada siswa yang membawa makanan tradisonal seperti combro, misro, katimus, dan kelepon tetapi ada juga yang membawa nasi beserta lauk pauknya. Mereka makan bersama-sama dan saling bertukar makanan, semua siswa terlihat bergembira dan menikmati makanan yang telah dibawa dari rumahnya masing-masing. Ada beberapa siswa perempuan di kelas 9 yang sedang bermain bola bekel setelah selesai makan, mereka bermain sambil tertawa dan bercanda.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bila siswa yang lain melakukan botram di kelas, di atas panggung ada siswa satu kelas beserta wali kelasnya yang kreatif sedang makan nasi liwet menggunakan alas daun pisang. 

Nasi liwetnya di masak di rumah dan di bawa ke sekolah, lauk pauknya juga sederhana yaitu tahu, tempe, ikan asin, yang ditambah dengan lalap, sambal, pete dan kerupuk.

 Ada beberapa orang guru yang ikut makan di sana, terlihat seru sekali dan akrab dengan para siswa. Setelah pukul 11.00 siswa diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Peringatan Bahasa Ibu Internasional yang telah dilaksanakan pada tahun kemarin sangat berkesan sekali bagi siswa dan guru, karena bukan saja bermanfaat dalam upaya melestarikan bahasa ibu kami yaitu bahasa sunda tetapi juga berperan dalam melestarikan kebudayaan daerah yang lainnya.

Diharapkan siswa bangga dengan bahasa daerah dan tidak malu menggunakannya dalam pergaulan sehari-hari. sehingga bahasa daerah akan tetap lestari dan tetap menjadi kekayaan budaya Bangsa Indonesia. Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional, mari kita lestarikan bahasa daerah yang kita miliki supaya tidak punah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun