Mohon tunggu...
Skolastika Natasya
Skolastika Natasya Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa semester 5

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Digital vs Media Konvensional

14 September 2020   11:01 Diperbarui: 14 September 2020   11:08 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi dan internet membuat kehidupan manusia berubah terutama dalam bentuk komunikasi sehari-hari.

Perubahan tersebut semakin terasa ketika orang-orang sekarang lebih banyak menggunakan media digital untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dibandingkan media konvensional.

Hal ini dapat terlihat dengan jelas dengan teknologi yang terus berkembang, membuat banyak orang menggunakan media digital sebagai media komunikasi tetapi tidak menutup adanya beberapa orang yang mempertahankan media konvensional sebagai media komunikasi yang lebih nyaman.

Web menjadi salah satu contoh media digital yang berasal dari kemajuan internet dan komputer, keberadaan web sangat membantu orang-orang untuk mengkomunikasikan sebuah informasi dalam jumlah besar dan dengan biaya yang sangat rendah (Parker 1997:4).

Adanya internet dan kemajauan komputer membuat banyak orang dapat menerbitkan sesuatu kedalam web, serta membuat banyak orang dengan cepat untuk menjelajahi situs web dalam hitungan menit saja tanpa biaya banyak. Tidak seperti media konvensional yang membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk mempublikasikan hasilnya.

Pada media digital orang-orang dapat menerbitkan sebuah tulisan dan dapat mengubah atau menghapus tanpa mengenal waktu, berbeda dengan media konvensional yang memerlukan banyak waktu untuk menerbitkan dalam bentuk buku.

Perbedaan antara media digital dan media konvensional sangatlah terlihat, terlihat dari beberapa point seperti :

  • KREDIBILITAS

Point mengenai kredibilitas untuk media digital terhitung masih rendah, dengan banyaknya orang yang dapat mengakses internet serta membagikan berbagai macam peristiwa menjadikan kredibilitas dari sebuah berita atau informasi diragukan dibandingkan media konvensional.

  Meyer melakukan sebuah survei untuk mengetahui pandangan masyarakat akan media online sehingga Meyer melakukan penelitian mengenai "Kredibilitas dalam Komunikasi Massa dan Mengembangkan Indeks" dengan kredibilitas yang di identifikasikan "kepercayaan" dan "afiliasi komunitas" (Meyer 1988:588). Tidak hanya Meyer, tetapi beberapa peneliti menggunakan topik mengenai kredibilitas media online. 

Pada hasil yang ditunjukan bahwa banyak orang mencari informasi secara online dan menganggap berita atau informasi yang ditemukan pada media online merupakan berita atau informasi yang kredibel dibandingkan dengan yang diterbitkan dalam media konvensional.

Menurut Thomas J. Johnson dan Barbara K. Kaye dalam Caroll (2010) telah melakukan penelitian mengenai para pembaca yang suka mencari informasi dan menganggap informasi dari blog merupakan suatu informasi yang dapat dianggap kredibel. Pada hasil survei yang dilakukan, para pembaca blog hanya 3,5 persen saja yang memberikan pendapat bahwa blog tidak memberikan informasi dan berita secara kredibel.

  • BIAS

Pada point kredibilitas masih berkaitan dengan bias, Bias merupakan istilah yang artinya bertentangan dengan nilai-nilai jurnalistik. Dalam hal ini, yang dianggap bias adalah perspektif dari para penulis blog dalam menuliskan beritanya. Jika dibandingkan dengan media tradisional yang masih mengikuti objektivitas jurnalistik.

Menurut Geneva Overholser dalam Corell (2010) bias yang terjadi adalah para penulis blog telah menuliskan sebuah informasi atau berita sesuai dengan pemahaman dan perspektif para penulis mengenai peristiwa tersebut.

Berbanding terbalik dengan media konvensional yang para jurnalismenya tidak dapat memasukan perspektif pandangan ke dalam informasi atau berita, dan mengutamakan isinya berupa kejadian yang sesungguhnya.

  • IDENTIFIKASI

Point identifikasi menjelaskan mengenai konsep utama dari komunikasi yang membantu para peneliti memahami blog dapat menghasilkan sebuah kepercayaan dari para pembaca.

Menurut Burke dalam Caroll (2010) menjelaskan bahwa identifikasi seperti membujuk seseorang dengan menggunakan ucapan, isyarat, nada suara, urutan, citra, ide dan sikap. Kemudian menggabungkan identifikasi tersebut dengan konsep afiliansi komunitas sehingga menghasilkan kesamaan gagasan.

Blog merupakan sebuah halaman jurnalisme yang menghasilkan banyak audiens dengan menawarkan ekspresi melalui suara audiens. Keberadaan blog membantu para pembaca untuk dapat melakukan tukar pikiran mengenai sesuatu yang kurang, sehingga kehadiran audiens begitu terasa.

Berbeda dengan media konvensional seperti koran yang masih mempertahankan mengenai objektivitas dalam jurnalisme sehingga tidak memberikan ruang untuk para audiens mengekspresikan suara mereka.

  • TRANSPARANSI

Praktik transparansi harus di wujudkan oleh para penulis web maupun jurnalisme untuk mengungkapkan politik dan bias pribadi, kesiapan untuk mengakui kesalahan dan mempertimbangkan mengenai informasi yang baru serta menunjukan sumber asli yang masuk pada postingan.

Bill Keller menjelaskan bahwa harus bersikap tegas untuk menjelaskan mengenai diri sendiri seperti mempertegaskan metode-metode dan nilai-nilai yang digunakan oleh para jurnalisme sehingga terjadi penyelarasan mendasar dari hubungan antara perusahaan media besar dan publik (Caroll, 2010).

Berbeda dengan media konvensional yang dapat mengenalkan diri sendiri untuk menyelaraskan hubungan dengan publik, pada media online sebuah transparansi tidak dapat dilakukan dengan baik mengingat banyak orang yang dapat mengakses menimbulkan banyak jurnalisme individu yang tidak memperkenalkan diri sendiri menjadikan banyak berita atau informasi yang tidak kredibel. 

  • AKUNTABILITAS

Mengharuskan organisasi dari sebuah berita untuk mengungkapkan diri sendiri atau berinteraksi kepada masyarakat mengenai cara mereka beroperasi dan menjelaskan standar jurnalistik sebagai bentuk layanan kepentingan publik.

Pada media konvensional, akuntabilitas bukanlah menjadi masalah besar karena dalam menjalankan tugasnya harus memenuhi standar profesional jurnalisme dalam mengumpulkan berbagai berita sehingga berita yang disajikan etis dan terdapat keseimbangan dalam perspektif (Carrol, 2010).

Berbeda dengan media online yang mudah diakses oleh banyak orang sehingga menyulitkan orang-orang akan akuntabilitas didalamnya sehingga kredibilitas dalam berita atau informasi yang diterbitkan masih sangat diragukan karena tidak adanya penanggung jawaban yang jelas atas konten yang ditayangkan tersebut.

  • LINKING

Pada media online banyak adanya hypertext didalamnya yang dimaksudkan adalah para penulis web tidak hanya menuliskan narasi pada awal, tengah dan diakhir tetapi juga memberikan ruang untuk para pembaca dapat terhubung ke konten serupa yang membuat para pembaca menjadi lebih dalam menjelajahi situs web tersebut.

Berbeda dengan media online, pada media konvensional tidak terdapat hypertext didalamnya sehingga tidak dapat menghubungkan dengan berita yang mempunyai konten serupa.

  • DISKUSI DAN OBROLAN

Pada media online menyediakan ruang untuk para pembaca memberikan komentar, berdiskusi dan membagikan pengalaman untuk menyuarakan ekspresi mereka terhadap sebuah peristiwa yang diangkat jadi berita tersebut.

Berbeda dengan media online, pada media konvensional tidak terdapat ruang untuk para pembaca melakukan diskusi atau berbagi pengalaman sehingga pendapat ekspresi para pembaca tidak dapat tersalurkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun