Mohon tunggu...
Tasya Eka Lestari
Tasya Eka Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Eksplore Alam Menggambar Membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Budidaya Microgreen sebagai Solusi Inovatif Pencegahan Stunting pada Skala Rumah Tangga

20 September 2025   22:05 Diperbarui: 20 September 2025   22:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Urban Farming dengan Budidaya Microgreen sebagai Inovatif Pencegahan Stunting (Sumber: Doc Pribadi)

Kegiatan PkM yang mengusung tema "Budidaya Microgreen sebagai Solusi Inovatif Pencegahan Stunting pada Skala Rumah Tangga" merupakan bentuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Kegiatan ini menyasar masyarakat Kota Salatiga, terutama warga yang tinggal di RW 3 Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu "Budidaya Microgreen sebagai Solusi Inovatif Pencegahan Stunting pada Skala Rumah Tangga". Melalui pelatihan urban farming, masyarakat diajak untuk mengoptimalkan pekarangan rumah menjadi kebun gizi keluarga yang tidak hanya mampu menyediakan bahan pangan sehat dan bergizi, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan. Konsep pertanian urban, salah satunya melalui kegiatan urban farming, merupakan upaya budidaya tanaman pada lahan sempit di kawasan perkotaan dengan tujuan mendukung penghijauan sekaligus ketahanan pangan keluarga. Pengenalan pertanian urban menjadi semakin penting seiring pesatnya pertumbuhan populasi di perkotaan yang memicu berbagai permasalahan lingkungan, mulai dari alih fungsi lahan hingga menurunnya kualitas lingkungan akibat polusi dan meningkatnya volume sampah. Dalam pelatihan ini, peserta juga diperkenalkan pada teknik budidaya microgreen, sayuran mini yang dipanen pada usia 10--14 hari setelah tanam, ketika daun sejati mulai muncul. Meski ukurannya kecil, kandungan gizinya sangat tinggi. Microgreen diketahui mengandung vitamin C, K, dan E, mineral penting seperti kalium, zat besi, seng, dan magnesium, serta antioksidan alami yang bermanfaat untuk kesehatan. Konsumsi microgreen secara rutin mampu mendukung pertumbuhan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata dan jantung, hingga memperlancar pencernaan. Dengan mengusung tema urban farming, program ini diharapkan mampu membuka wawasan baru bagi masyarakat mengenai alternatif bercocok tanam yang praktis, bernilai ekonomis, serta berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan keluarga.

Rangkaian Kegiatan "Budidaya Microgreen sebagai Solusi Inovatif Pencegahan Stunting pada Skala Rumah Tangga" dilaksanakan secara tatap muka  pada tanggal 22 Juli 2025 di Balai Pertemuan Kelurahan Kalinbening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Praktik Pembuatan Microgreen Menggunakan Tray Secara Langsung (Sumber: Doc Pribadi)
Praktik Pembuatan Microgreen Menggunakan Tray Secara Langsung (Sumber: Doc Pribadi)

Pada sesi pertama, pemaparan materi yang di sampaikan oleh Dosen FPB yaitu Ibu Dr. Ir. Nugraheni Widyawati, S.P., M.P., peserta diperkenalkan dengan berbagai media tanam yang dapat digunakan dalam budidaya microgreen, antara lain sekam bakar, tisu, maupun tray khusus. Peserta juga diberi pemahaman teknis mulai dari pemilihan benih yang baik, proses perendaman sebelum tanam, hingga langkah-langkah perawatan agar tanaman dapat tumbuh optimal. Budidaya microgreen dapat dilakukan dengan media padat seperti campuran arang sekam dan cocopeat, atau bahkan tanpa media padat dengan hanya menggunakan kapas atau tisu basah. Dengan perawatan sederhana, masyarakat sudah bisa melakukan panen dalam waktu singkat, kurang dari dua minggu.

Keunggulan lain dari microgreen adalah fleksibilitasnya dalam pengolahan makanan sehari-hari. Sayuran mini ini dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, mulai dari salad segar, jus, sandwich, lalapan, sup, hingga dijadikan garnish yang mempercantik hidangan. Keanekaragaman cara konsumsi ini membuat microgreen semakin mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Dengan demikian, microgreen bukan hanya menjadi sumber gizi tambahan, tetapi juga dapat memperkaya variasi menu keluarga tanpa memerlukan biaya yang besar.

Dari sini kita bisa belajar bahwa pencegahan stunting tidak selalu harus dengan cara yang rumit atau mahal. Dengan langkah kecil menanam microgreen di rumah, kita bisa menyediakan sumber pangan sehat sekaligus mendukung ketahanan gizi keluarga. Mari mulai dari dapur dan pekarangan kita sendiri untuk mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting. Jadi, sudah siap mencoba menanam microgreen di rumah Anda?

Praktik Pengolahan Microgreen Menjadi  Olahan Salad  (Sumber :Doc Pribadi)
Praktik Pengolahan Microgreen Menjadi  Olahan Salad  (Sumber :Doc Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun