Mohon tunggu...
Taris Anggie Fahriza
Taris Anggie Fahriza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Taris Anggie Fahriza

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Program Mitra Tani, Alternatif Graduasi Bantuan Sosial Masyarakat Kampung Yoboi, Jayapura

19 Juli 2022   22:39 Diperbarui: 19 Juli 2022   22:49 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Yoboi adalah satu kampung yang terletak di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Dikenal sebagai kampung wisata dan pada thun 2020 Kampung Yoboi menempati peringkat ke-4 Desa Wisata di Indonesia dari 1831 desa seluruh Indonesia. 

Terletak di tengah Danau Sentani yang menampilkan keindahan alam danau dan pegunungan yang mengelilingi, juga warna warni kampung yang ceria menjadi daya tarik dari kampung ini. 

Perahu sampan menjadi alat transportasi utama masyarakat dalam mobilitas. Kampung Yoboi juga memiliki hutan sagu alami dan pada tahun 2020 mulai dikelola untuk dijadikan salah satu destinasi wisata di Kampung Yoboi. Masyarakat Kampung Yoboi memenuhi kebutuhan sehari hari dengan mencari ikan di danau dan hasil penjualan sagu. 

Uniknya di Kampung Yoboi setiap rumah memiliki halaman kecil yang digunakan menanam tanaman sayur untuk konsumsi pribadi. Lahan tanam dibuat dengan memanfaatkan limbah kulit pohon sagu yang keras dan lebar. 

Media tanam meggunakan tanah yang telah tercampur dengan sisa pohon sagu yang membusuk. Limbah sagu yang membusuk ini menggantikan pupuk kimia yang biasa digunakan dalam menanam tanaman sayur. 

Tekstur tanah yang telah tercampur limbah sagu memiliki warna hitam yang lebih pekat dan lebih berserat. Limbah sagu disebut masyarakat kampung sebagai pupuk sagu alami. Pupuk sagu didapat dari ampas sagu yang dibiarkan di tanah selama hampir 2 minggu. 

Setelah dirasa cukup masyarakat akan mencampur ampas tersebut dengan tanah-tanah disekitar untuk dijadikan media tanam. Pengambilan tanah dan ampas sagu dilakukan di hutan sagu yang mengelilingi Kampung Yoboi.

Tanaman sayur yang dihasilkan masyarakat kampung sangat memuaskan, dengan ukuran yang besar dan subur tanpa pestisida. Namun sayangnya masyarakat belum sampai menjual produk sayur mereka di pasar atau tempat jual beli lain yang besar. 

Masyarakat hanya memanfaatkan hasil sayur mayurnya untuk konsumsi pribadi sehingga tidak mendapatkan penghasilan tambahan dari produksi sayur tersebut. Makanan utama masyarakat Kampung Yoboi adalah sagu yang dapat diambil dari Hutan sagu sekitar kampung dengan tambahan ikan yang ditangkap di danau. 

Masyarakat marasa cukup dengan cukupnya kebutuhan makan mereka sehingga untuk sayur mayur yang ditanam tidak dipergunakan untuk dijual melainkan konsumsi sendiri. Sehingga masyarakat tidak memiliki pengahasilan tetap yang dpaat digunakan untuk keperluan-keperluan lain selain makan.

Sebagian besar masyarakat Kampung Yoboi adalah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dapat dikatakan bahwa masyarakat bergantung terhadap bantuan yang diberikan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan merek. 

Oleh karena itu, Pejuang Muda Kabupaten Jayapura berinisiatif untuk membuat suatu program pemberdayaan masyarakat agar masyarakat dapat mandiri secara finansial yaitu Program Mitra Tani. Mitra Tani hadir untuk menyalurkan masyarakat Kampung Yoboi sebagai produsen sayur mayur organik dengan mitra atau distributor yang akan membeli sayuran dalam jumlah besar untuk dijualkan kembali pada konsumen akhir.

Dokpri
Dokpri

Program Mitra Tani tentu tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, oleh karena itu Pejuang Muda Kabupaten Jayapura menggandengan PKK Kampung Yoboi untuk ikut serta dalam pelaksanaan program. 

Pejuang Muda Kab. Jayapura melakukan sosialisai tentang proses pelaksanaan program dan menghimbau setiap rumah warga untuk menanam tanaman sayur yang sudah kami tentukan jenisnya. 

Tanaman sayur yang ditanam adalah tanaman yang mudah ditanam dan memiliki potensi penjualan tinggi seperti kangkung, bayam, kubis, dan selada. Proses penanaman memakan waktu yang berbeda sekitar dua minggu hingga satu bulan.

PPK Kampung Yoboi bersama Pejuang Muda Kab. Jayapura bertugas untuk menjalin kerjasama dengan mitra. Kriteria mitra yang diinginkan adalah mitra yang memiliki koneksi dengan pihak PKK Kampung Yoboi dan nantinya akan kami bantu untuk proses negosiasi. Kriteria ini didapat setelah melakukan diskusi antara Pejuang Muda Kab. Jayapura, PKH Kab. Jayapura, PKK Kampung Yoboi, dan Dinas Sosial Kab. Jayapura. 

Mitra yang merupakan relasi PKK diharapkan mampu saling menyesuaikan dengan Masyrakat Kampung Yoboi sehingga terjalin kerjasama saling menguntungkan sembari terus mengembangkan produksi sayuran.

 Program Mitra Tani diharapkan mampu menjadi cara masyarakat untuk memiliki penghasilan secara mandiri dan tidak bergantung terhadap bantuan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun