Mungkin aku sangat berbeda dengan people +62, terlebih lagi dengan siswa maupun mahasiswa Indonesia. Mereka membenci apa yang ku cinta. Mereka tak mau mendengar apa yang ku suka. Mungkin ada yang sejenis denganku, namun rasionya hanya 1 dari 10 orang di negara +62 ini.Â
Terdengar aneh, tapi ini benar-benar nyata. Ketika seorang tengah membicarakanmu, telingaku terasa bergetar, tanganku terasa gatal, dan otakku langsung berputar tanpa instruksi. Namun bagaimana dengan yang lain? Mereka malah menjadikannya sebagai tembang pengantar ke dunia mimpi.
Kita mungkin terdengar sangat aneh. Entah mengapa aku merasa sangat terikat denganmu. Ketika ku mencoba tuk memilih yang lain, takdir tidak mengizinkanku. Memang deh, kita ini takdir. Hehe. Ketika ku diberi amanah tentangmu, dengan semangat ku lakukan amanah tersebut.Â
Meskipun ada sedikit keluh kesah, namun percayalah aku sangat suka padamu. Takdir telah menyatukan kita. Dan dari mu lah aku bisa masuk dalam impianku, mungkin beberapa kali aku berhasil menjatuhkan air mata orang tuaku, tapi karenamu kali ini aku berhasil mengelak nya.
Kamu juga telah membawa nama baikku, bahkan nama baik Madrasah Aliyahku. Terima kasih telah bersamaku. Maafkan ku masih belum bisa mewujudkan cita-citamu. Kamu kan selalu ku kenang dan tak akan ku biarkanmu pergi dan melepasku. Untukmu matematika. Kaulah kamuku.
Karya : Nuri Fatihatul Fariha
