Gaus lahir pada tanggal 30 April 1777 di kota Braunschweig, Jerman. Ia berasal dari sebuah keluarga miskin. Ayahnya seseorang tukang batu yang berpenghasilan kecil dan pas-pasan.Â
Dalam kesederhanaannya itu, Gauss justru menunjukkan bakat yang luar biasa. Di sekolahnya, ia dikenal sebagai siswa yang cerdas, terutama ketika pelajaran matematika dan fisika.Â
Namun sayangnya, bakat yang luar biasa itu harus dibuang jauh-jauh. Ayahnya tidak mendukung Gaus untuk tetap belajar di sekolah. Ia justru diharapkan menjadi penerus ayahnya sebagai tukang batu.
Melihat kondisi ini, Gaus tidak menyerah. Dengan keinginan yang kuat dan kemauan yang keras, ia terus belajar di sekolah untuk mengasah ketajaman otaknya.
Pada umur 10 tahun, Gauss membuat sedikit "keusilan" yang cukup membuat gurunya terkejut dan terheran-heran.Â
Ketika itu, guru matematikanya yang bernama J. G. Burtner memberikan pertanyaan tantangan kepada seluruh siswa di kelas, termasuk Gaus sendiri sendiri. Pertanyaan yang diberikan adalah berupa perhitungan penjumlahan bilangan bulat dari 1 Sampai 100.
1 + 2 + 3 + ..... + 100 = ?
Dalam hitungan detik, Gaus mengacungkan tangannya. Ia menjawab pertanyaan tersebut dengan tegas, lantang, dan tentunya benar. Burtner pun terhentak. Bagaimana mungkin anak sekecil itu bisa menjawab dengan cepat dan benar?Â
Ternyata, Gaus memiliki cara perhitungannya sendiri yang menurutnya lebih sederhana. Ketika teman-temannya yang lain sibuk menghitung 1 ditambah 2 ditambah 3 dan seterusnya, Gaus justru menggunakan perhitungan yang nyeleneh. Ia tidak menjumlahkan keseratus bilangan itu dari awal hingga akhir secara berurutan.Â
Ia hanya menjumlahkan bilangan-bilangan dikedua ujung perhitungan itu. Ia menghitung 1 ditambah 100, 2 ditambah 99, dan seterusnya hingga 50 ditambah 51.Â
Perhitungan kedua ujung bilang-bilangan selalu menghasilkan 101. Dan tanpa berpikir panjang ia langsung melakukan perhitungan 50 x 101 yang menghasilkan 5.050. dan ternyata hitungan Gaus tepat dan cepat.