Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sistem Pemerintahan Sentralistik, Rakyat Aceh No. 1 Terdhalimi

12 Oktober 2020   12:07 Diperbarui: 12 Oktober 2020   12:15 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu apakah, apakah apatisme tersebut pasif? Tentu saja tidak demikian ketika ada pilihan mereka akan bangkit dan melakukan apasaja baik atas nama kenenaran maupun dipolitisasi dengan segala cara oleh mereka yang berjiwa kapitalisme.

Dari masa kemasa sebahagian besar masyarakat Aceh hanya menonton kemewahan petro dollar, uang yang banyak, minyak berlimpah dimasa lalu, begitupun dimasa reformasi uang juga terbanyak di Aceh dengan otsusnya. Kehidupan masyarakat justru terbalik dengan gembar-gembornya. Sementara mereka yang tidak mampu bertahan mencari jalan menjadi warga negara lain dan bekerja untuk bertahan hidup di negeri lain.

Begitulah terdhaliminya masyarakat Aceh dalam kehidupannya setelah menjadi bahagian dari Republik Indonesia dimana sebelumnya masyarakat Aceh tergolong hidup dalam tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Semoga, ada kebijakan pemerintah Republik ini yang memberi kesejukan terhadap keberadaan provinsi yang berstatus otonomi khusus sehingga minimal masyarakat dapat memahami status daerahnya dimata pemerintah pusat.

Sekian
*****

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun