Politik bukan urusan selangkangan, tapi tanggung jawab publikOleh: Goodfathers Aceh
Di negeri yang sedang lelah menghadapi kemiskinan, pengangguran, dan rusaknya tata kelola pemerintahan, tiba-tiba publik disuguhkan hiburan baru: pejabat yang sibuk mengatur jadwal tidur bersama istri-istrinya.
Katanya sih tanggung jawab. Tapi yang terlihat justru kegagalan memahami mana yang privat dan mana yang publik.
Demokrasi Butuh Otak, Bukan Nafsu
Dalam sistem demokrasi, pemimpin adalah pelayan rakyat. Bukan raja, bukan sultan, apalagi raja harem. Setiap malam bukan waktunya membagi 3 jam buat istri-istri, lalu pagi datang ke kantor dengan mata panda, kepala kosong, dan keputusan ngawur.
Kalau punya 3 istri, berarti:
Minimal 3 jam tiap malam untuk 'melayani rumah tangga'
Baru bisa ikut rapat jam 11 malam kalau tidak tertidur
Belum lagi drama domestik, kecemburuan, dan biaya hidup yang membengkak
Pertanyaannya sederhana: "Kalau energi habis buat urusan pribadi, kapan ngurus rakyat?"
Kesetiaan: Pondasi Integritas