Mohon tunggu...
Tantidevi Santosa
Tantidevi Santosa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Be Mindful

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis Konsep "Hyperrealistic"Dalam Film Series"Harry Potter"

2 Desember 2020   12:58 Diperbarui: 2 Desember 2020   13:04 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image capthttps://www.standard.co.uk/culture/film/15-iconic-london-locations-in-film-that-you-can-visit-a3822226.htmlion

Film serial Harry Potter, zaman sekarang siapa sih yang tidak tahu film fiksi mengenai  sekolah penyihir yang sangat menarik dan seru ini?

Film serial Harry Potter merupakan Film Favorit terlaris dan favorit masyarakat global, mulai dari anak-anak hingga dewasa sangat menggemari film fiksi mengenai sekolah penyihir (Hogwarts) yang dipenuhi dengan misteri, aksi, dan kehidupan para penyihir-penyihir seperti persahabatan antar Harry potter sang tokoh utama, Hermione Granger, dan Ron weasly sahabatnya. Sebelum diangkat ke layar lebar, Harry potter dipublikasikan oleh J.K Rowling dalam bentuk buku yang sempat ditolak hingga pada akhirnya dapat menjadi film dan menjadi favorit masyarakat di seluruh dunia. Menariknya lagi dalam Film ini terdapat 4 houses atau asrama bagi para penyihir baru, pemilihan asrama sendiri berdasarkan keputusan Sorting hats yang legendaris. 4 asrama tersebut yakni Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin. Banyak masyarakat yang bermimpi untuk dapat bersekolah di Hogwarts dan masuk ke dalam 4 asrama tersebut. 

https://pin.it/5NQm9Sh
https://pin.it/5NQm9Sh

Harry Potter Party Printables and Fonts - Entertaining Diva @ From House To Home https://pin.it/3gOQlRN
Harry Potter Party Printables and Fonts - Entertaining Diva @ From House To Home https://pin.it/3gOQlRN

Keinginan masyarakat untuk dapat bersekolah di Hogwarts, menjadi seorang penyihir, dan masuk ke 4 asrama yang ada di hogwarts menjadi mimpi yang semu bagi masyarakat, sebab Hogwarts hanya sekolah penyihir fiktif belaka, atau tidak nyata. Namun, faktanya banyak masyarakat yang membeli hal-hal berbau Harry potter, seperti jubah atau seragam sekolah hogwarts yang terbagi berdasarkan asrama yang diinginkan, bahkan tongkat dari para tokoh di film harry potter, seperti tongkat milik Harry potter, Draco malfoy, Hermione, ron weasly, bahkan tongkat elder milik Albus Dumbledore. Masyarakat juga bermimpi agar dapat menjadi seorang penyihir yang dapat melakukan pekerjaan apapun hanya dengan mengayunkan tongkat dan menyebut mantra, berpergian dengan menggunakan sapu terbang, bahkan berkirim surat dengan menggunakan jasa owl (burung hantu).


https://pin.it/2NDvzH1
https://pin.it/2NDvzH1

https://i.pinimg.com/originals/4c/38/6f/4c386fa1cc2bff23ff0dc474d3cc5502.jpg 
https://i.pinimg.com/originals/4c/38/6f/4c386fa1cc2bff23ff0dc474d3cc5502.jpg 

Hal ini yang coba dijelaskan oleh Jean Baudrillard seorang filsuf asal Perancis dan seorang ahli teori budaya, lahir pada 27 Juli 1929 di Reims, Perancis, dan wafat pada 6 Maret 2007. Baudrillard mengemukakan konsep mengenai Hyperrealistic, dan simulacrum. Hyperrealistic merupakan gagasan bahwa gambar di dalam layar kaca terasa lebih nyata daripada realitas fisik, sedangkan simulacrum (simulasi realitas) memungkinkan  realitas aktual untuk digeser, dan digantikan oleh realitas semu, duplikasi, kedangkalan, dan kepura-puraan. Simulasi sendiri menurut Baudrillard merupakan tahap dari simulacrum, sesuatu yang dapat menarik minat manusia (Muhammad Husaini, 2019). Hyperrrealistic sendiri dapat dikatakan sebagai ketidakmampuan manusia untuk membedakan fantasi pada zaman ini yakni kemajuan dan berkembangnya teknologi (Postmodernisme). Hyperrealitas merupakan produk dari simulasi, dimana simulasi sendiri telah menyebar melalui media-media berbasis teknologi misalnya seperti film.  Simulasi dan simulacra merupakan istilah untuk mengetahui antara realitas, simbol, dan masyarakat. Simulasi sendiri merupakan usaha untuk mengubah gambaran mengenai dunia lewat imajinasi, proses simulasi sendiri membawa masyarakat untuk menikmati realitas yang sejatinya hanya khayalan, Ruang dimana Simulasi berlangsung disebut Simulakra . Simulakra kondisi dimana realitas dan simulasi tidak dapat lagi dibedakan, Ada 2 perubahan dalam simulakra yakni perubahan konkret ke abstrak, misalnya pengalihkodean nilai-nilai kehidupan sehari-hari di dunia nyata berupa latar tempat, waktu, dan alur yang ditampilkan kembali di realitas cerita (Film), lalu perubahan abstrak ke konkret ditunjukkan dengan tokoh-tokoh di film Harry Potter yang merupakan penyihir, dengan berbagai latar belakang seperti pure blood, half blood, dan penyihir yang terlahir dari muggle (non-penyihir) yang sejatinya dalam kehidupan nyata saat ini, kita tidak akan menemukan ataupun bertemu dengan penyihir seperti dalam film Harry Potter. 

Hyperrealistic

Hyperrealistic dari film series Harry Potter ini dapat kita rasakan, masyarakat tahu bahwa Film series Harry Potter hanya fiktif belaka, tidak nyata, dan merupakan fantasi, sang tokoh utama Harry potter hanyalah tokoh fiktif belaka. Namun, faktanya banyak masyarakat yang tergila-gila dengan Harry potter, mulai dari buku, hingga film, bahkan mereka tidak segan-segan untuk membeli marchandise yang berbau harry potter, bermimpi untuk bertemu tokoh-tokoh dalam film Harry potter termasuk sang musuh yakni Lord Voldemort. Banyak masyarakat yang kesal dan marah ketika kebangkitan Lord Voldemort pada Harry Potter and the goblet of fire. Namun pada akhirnya masyarakat kembali bahagia ketika Harry potter berhasil mengalahkan Lord Voldemort pada Harry Potter and The Deathly Hallows Pt. 2. Masyarakat juga memasukkan unsur emosional mereka seperti senang, sedih, marah, meskipun pada film fantasi seperti Harry Potter ini, inilah yang disebut dengan Hyperrealistic. Dapat dilihat juga dari pola tingkah laku masyarakat yang misal mempraktekan mantra yang terdapat dalam film series harry potter misalnya Wingardium Leviosa mantra untuk menerbangka sesuatu, meskipun masyarakat tahu tidak akan terjadi apa-apa setelah menyebut nya namun tetap saja banyak dari mereka yang melakukan hal ini sebagai tanda kecintaan mereka pada Film series Harry Potter , dan juga untuk memberi tahu dunia bahwa ia adalah penggemar harry potter sejati (Potterhead). Universal Studio di Jepang yang terdapat dunia Harry Potter juga termasuk ke dalam bentuk Hyperrealistik, dimana pihak Universal Studio berusaha untuk membawa fantasi tersebut ke dunia nyata, sehingga masyarakat dapat merasa seolah-olah berada di dunia harry potter, di universal studio jepang, dunia Harry Potter juga membuat setting tempat yang sama persis seperti di Film, menjual marchandise, seragam, tongkat sihir dari para tokoh harry potter, bahkan makanan dan minuman yang tampak dalam film Harry Potter. 

Simulasi & Simulacra

Simulasi dalam Film ini dapat kita lihat dalam sepanjang film series Harry potter misalnya seperti kondisi dimana dunia diserang oleh para penyihir gelap pengikut Voldemort (Death Eater) yang menghancurkan jembatan di London untuk, lalu ketika Dementor (makhluk penghisap memori bahagia) muncul di dunia manusia yang seharusnya dilarang oleh kementerian sihir karena berbahaya dan biasanya ditugaskan untuk menjaga penjara Azkaban, saat kondisi inilah masyarakat tentu ingin seseorang dengan kekuatan super untuk menghentikan nya, maka dari itu muncullah tokoh-tokoh penyihir yang membela kebenaran dan pemberani dengan harapan dapat menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia sihir seperti Harry Potter, dan dua sahabatnya, kepala sekolah Hogwarts, Albus Dumbledore dan lainnya. Proses simulasi ini membawa kita untuk menikmati realitas yang faktanya hanya khayalan. Simulasi Realitas dalam Film series Harry Potter dapat dilihat juga dari kehidupan para tokoh misalnya seperti harry potter, dan hermione Granger yang hidup di London, Inggris pada zaman saat ini, dimana teknologi sudah berkembang seperti Televisi, mobil, kereta api, dan lain sebagainya. Film Harry Potter ini terus melakukan simulasi realitas dengan harapan agar konsep mengenai dunia para penyihir itu ada, dan para peyihir yang baik, pembela kebenaran, dan  berani siap untuk melindungi dunia manusia maupun dunia sihir dari sihir kegelapan seperti Lord Voldemort yang dapat merusak kestabilan antara dunia manusia dan dunia sihir. Simulakra terbagi atas 2 perubahan yakni perubahan dari konkret ke abstrak, misalny pegalihkodean nilai-nilai kehidupan sehari-hari di dunia nyata berupa latar tempat misalnya pada film ini di london, alur yang ditampilkan kembali di realitas film, dan waktu.  Lalu perubahan dari abstrak ke konkret dapat dilihat dari tokoh-tokoh utama dalam film serial Harry Potter, dalam kehidupan nyata ini kita tidak dapat bertemu dengan manusia yang dapat terbang dengan sapu, melakukan pekerjaan rumah dengan hanya menyebut mantra sihir dengan media tongkat kayu. Pemindahan simbol dapat denga mudah dipahami karena latar waktu, tempat dan isu yang diangkat dalam film yang kemudian dialih kodekan dari sesuatu yang nyata dan aktual.

Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa saat ini di zaman Postmodernisme banyak masyarakat yang cenderung sulit untuk membedakan mana realitas mana yang fantasi, sehingga banyak dari mereka tak jarang frustasi karena tidak dapat mewujudkkan fantasi seperti menjadi seorang penyihir dengan asrama yang diinginkan seperti Gryffindor atau bahkan slytherin, yang nyata nya tidak mungkin ada di dunia nyata. frustasi karena Hogwarts tidak nyata, semua hanya fantasi belaka yang dimediasi melalui Film. sekian analisis mengenai konsep Hyperrealistic, mohon maaf jika ada kesalahan, terima kasih

Daftar Pustaka

Husaini, M. (2019). Konsep Simulasi dan Hiperealitas Jean Baudrillard. Jurnal Universitas Negeri Sunan Kalijaga. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/332332294_Konsep_Simulasi_dan_Hiperealitas_Jean_Baudrillard.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun