Mohon tunggu...
Tan Sati
Tan Sati Mohon Tunggu... wiraswasta -

penulis dan pembaca sajak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat buat Tuan (SBY)

14 Maret 2014   20:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tuan,
isteriku sakit
penyebabnya tidak tahu
apakah karena asap
atau yang lainnya
sekarang dirawat di rumah sakit.
kau tahu, tuan?
disini
di rumah sakit ini
banyak orang yang mengeluh
asap masuk ke ruangruang tempat keluarga kami dirawat
dihisap paruparu kami
dicerna pencernaan kami.
anakku kuminta untuk tetap di rumah
bermain bersama kawannya di dalam rumah
yang dirasuki asap juga.
haruskah kami buat bunker tuan?
seperti negara yang sedang dilanda perang
atau
haruskah kami berkurung diri di rumah?
sementara kami hanya pedagang makanan
yang mempunyai warung di tepi jalan.
tuan,
tak usah kau tuduh lagi kami sebagai biang keladi asap ini
tak usah tuan, tak usah.
sebab, kalianlah pembuat kebijakan pemanfaatan lahan di negeri kami
kalian yang membuat aturan.
kau tahu, tuan?
nenek moyang kami pelaut dan peladang
lanclearing dengan cara membakar dan menebang
tapi tidak separah ini asap yang ditimbulkan
karena nenek moyang kami tidak pandai mengelola lahan hingga ratusan ribu hektare.
tuan,
cukup sudah basabasi mu
jika tidak dapat menyelesaikan persoalan ini
mundur sajalah!
mundur saja tuan!
mundur saja!
sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun