Mohon tunggu...
Pinang
Pinang Mohon Tunggu... Penulis - Bos kecil

Ungkap fakta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebun Toyib Jadi Galangan Kapal

23 September 2011   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:41 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘’Setiap tanaman mereka janjikan Rp22 ribu, namun hingga kini belum saya terima dananya. Selain itu, Ganti rugi Rp700 ribu untuk sumur juga tak mereka realisasikan,” ucapnya.

Tidak hanya Tayib saja yang merasa dicurangi. Menurut Tayib, tetangganya, Kasim yang ia perkirakan mengalami kerugian lebih besar. ‘’Lahan dia paling banyak disana. Selain pak Kasim, lahan milik Gunawan, menantu pak Kasim juga belum dibayar. Padahal, sudah nak dibangun, tapi masih ade belum diganti,” ucapnya.

Tayib dan pemilik lahan lain di Janda Berhias hanya berharap, ada bantuan pihak lain untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

“Kalau lah pulau itu maju, kite senang. Tapi ape salah, kite juga dapat hak yang harus kite terime,” harapnya dalam logat Melayu yang kental.

Pengakuan Tayib ini sekaligus harapan kepada anggota dewan untuk diperjuangkan kedepan. Setidaknya, jika selama ini anggota DPRD Batam berdebat soal perubahan status kawasan Pulau Janda Berhias dan gugusannya, Tayib berharap, kejelasan nasib haknya ikut diperjuangkan.

Keluh kesah Tayib terkait nasibnya dan rekannya Kasim, ditanggapi Sekretaris LPM Tanjungriau, Celcon, yang ikut serta bersama Tanjungpinang Pos. Dia berjanji akan menyampaikan langsung ke Taufiq Syah, Manager Konstruksi PT Batam atau ke Direktur PT Batam Sentralindo, Peter Ali Tjokroaminoto.


Celcon sendiri mengaku terlibat dalam musyawarah dengan pihak PT Batam Sentralindo. Musyawarah antara warga eks Pulau Janda Berhias dengan investor itu, difasilitasi pihak Kelurahan Tanjungriau. Di dalamnya, terlibat LPM Tanjungriau. Terakhir mereka menggelar rapat penyelesaiannya dengan pihak Batam Sentralindo, November 2010.

“Nanti kita akan bantu fasilitasi, biar pak Tayib dapat haknya,” kata Celcon, yang disambut senyum penuh harap dari Tayib dan istrinya.

Awalnya tidak mudah mencari warga eks Pulau Janda Berhias, termasuk rumah Tayib. Tanjungpinang Pos menemui Wakil Ketua DPRD Batam, Aris Hardi Halim, yang mengaku pernah mendapat telepon warga Janda Berhias yang digusur. Namun, Aris mengaku tidak tahu nomor telepon atau kontaknya. “Saya memang pernah mereka hubungi, tapi tak ada kontaknya. Mereka tinggal di Tanjungriau,” ucap Aris.

Informasi Aris ini yang kemudian menjadi petunjuk awal untuk mencari tahu siapa eks warga Pulau Janda Berhias. Setelah bertanya dengan beberapa warga Sekupang, didapat nama Sekretaris Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Tanjungriau, Celcon. “Pak Tayib, orang lama di Janda Berias. Dia salah salah satu tokoh di sana sebelum pindah ke Tanjungriau,” kata Celcon meyakinkan.

Walau cuaca dingin karena hujan, pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (25/6), Celcon menunggu di simpang Lapangan Bola Tanjungriau. Dengan menggunakan motor, Tanjungpinang Pos mengikuti motor yang dikendari Celcon hingga masuk gang-gang tak beraspal, di pinggir laut Tanjungriau Laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun