Manuver semacam ini hanya akan mengganggu Jokowi jika terpilih lagi menjadi presiden di periode kedua. Padahal, kita tahu, periode kedua merupakan era krusial karena Jokowi harus konsentrasi bekerja untuk meninggalkan warisan (legacy) kepada Indonesia. Karena itu, Jokowi membutuhkan wapres yang bisa mendukungnya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi, menyelesaikan mega proyek insfrastruktur, mereformasi birokrasi, meraih rasa percaya dunia luar untuk berinvestasi, dan menjaga stabilitas politik.Â
Semua itu akan buyar jika wapresnya sibuk memancing kegaduhan yang kotraproduktif. Ingat, walaupun umat islam merupakan mayoritas di negeri ini, presiden dan wakil presiden haruslah mengayomi seluruh kelompok agama, suku, ras, dan antargolongan.Â
Setidaknya, begitulah pelajaran yang bisa dipetik Jokowi dari era kedua Presiden SBY. Dia memilih Boediono yang tak banyak tingkah, walau sempat terganggu sedikit karena kasus Bank Century. Jadi, siapakah yang akan dipilih Jokowi nanti? Â Wallahu A'lam Bishawab.