Mohon tunggu...
Tania TheresiaManalu
Tania TheresiaManalu Mohon Tunggu... Guru - Guru

a happy educator :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Howard Gardner dan Teori Kecerdasan Majemuk

16 Desember 2022   23:36 Diperbarui: 16 Desember 2022   23:51 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gardner menolak teori tradisional lama yang menilai seseorang hanya dengan 2 kecerdasan yaitu linguistik dan matematik. Sehingga anak yang tidak performed well di dua hal ini langsung dianggap tidak cerdas dan dikategorikan low, dan kemampuan mereka (yang sebenarnya) menjadi tidak terlihat/muncul/terjadi dan hilang dari sekolah dan bahkan dari masyarakat secara luas.

Menurut Gardner, setiap manusia memiliki komponen (spectrum) kecerdasan di dalam dirinya yang kemudian secara personal digunakan dengan cara yang khusus.

Gardner muncul dengan Multiple Intelligence Theory, beliau menilai bahwa tidak ada manusia yang bodoh, yang ada adalah manusia yang memiliki satu atau lebih dari satu intelligence yang dominan dalam dirinya. Menurut Gardner setidaknya ada 9 kecerdasan yang dimiliki manusia, antara lain:

  1. Visual-Spatial (Kecerdasan Dimensi Ruang)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang mampu dengan mudah memahami, mengingat dan membayangkan dalam bentuk visual. Anak dengan kecerdasan dimensi ruang dapat memahami konsep ruang, tata letak dan bentuk-bentuk 3 dimensi dengan baik.

  1. Linguistic-Verbal (Kecerdasan Berbahasa)


Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang mampu mengolah kata baik secara lisan maupun tulisan dengan baik. Mereka juga biasanya suka membaca, menulis, berdiskusi dan berargumentasi. Anak dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan public speaking yang baik dan perbendaharaan kata yang banyak.

  1. Logical Mathematical (Kecerdasan Logika Matematika)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang banyak menggunakan logika untuk memecahkan masalah. Mereka mampu menggunakan nalar yang logis dan menggunakan angka dengan baik, senang dengan hal berbau logika, suka mengisi waktu dengan kegiatan yang mengasah kemampuan otak mereka.

  1. Kinesthetic (Kecerdasan Kinestetik)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang mampu mengkoordinasikan pengelihatan dan tubuhnya dengan sangat baik. Mereka sangat aktif bergerak dan lebih dapat memahami sesuatu dengan mempraktekkannya secara langsung. Anak dengan kecerdasan ini juga mampu menggunakan tangannya dengan sangat baik untuk mencipta sesuatu.

  1. Musical (Kecerdasan Musikal)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang dengan mudah mengolah segala hal yang berkaitan dengan nada-nada. Mereka memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang musik, suka semua hal yang berkaitan dengan nada dan instrumen.

     6. Interpersonal (Kecerdasan Antarpribadi)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang mampu menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Mereka memiliki empati yang tinggi dan selalu senang memberikan bantuan kepada orang lain.

    7. Intrapersonal (Kecerdasan Intrapribadi)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang mengerti dirinya dengan sangat baik. Mereka memahami dirinya, potensi dan emosi yang mereka rasakan, mereka lebih suka melakukan segala sesuatu sendiri dan memiliki self awareness yang baik.

    8. Naturalistic (Kecerdasan Naturalis)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang suka dengan semua yang berkaitan dengan kegiatan diluar ruangan. Mereka lebih tertarik untuk belajar semua yang berkaitan dengan alam atau aktivitas hands on.

    9. Existential (Kecerdasan Eksistensial)

Anak dengan kecerdasan ini adalah mereka yang suka dengan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi atau keberadaan manusia. Mereka akan mempertanyakan tentang bagaimana manusia itu ada dan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam hidup, dan akan terus mempertanyakannya hingga mereka mendapatkan jawaban.

Dari teori yang digagas oleh Gardner ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada manusia yang bodoh. Setiap kita memiliki kecerdasan masing-masing yang selalu bisa digali dan dikembangkan.

Dalam dunia pendidikan teori ini juga dianggap lebih bisa melayani semua kebutuhan peserta didik dalam belajar. Tentu ini juga menjadi tantangan untuk pendidik dalam mewadahi semua kebutuhan peserta didik sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki. Pendidik juga jadi lebih arif untuk melihat perbedaan dan menjadikan peserta didik lebih bisa diterima dan dilayani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun