Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"Abangan", Santri, dan Prabowo

4 Maret 2019   05:19 Diperbarui: 6 Maret 2019   10:46 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak etis memang mempertanyakan keislaman Prabowo. Andai Geerzt masih hidup, sosok Prabowo merupakan objek kajian yang menarik. Kira-kira Prabowo masuk dalam struktur sosial masyarakat keagamaan yang mana di Indonesia?. Bukan "santri" namun kenapa kelompok yang mengatasnamakan Itjima Ulama dan "Islam non Moderat" begitu mati-matian memperjuangkannya menjadi capres 2019?Sudahkah kita paham sejauh mana kadar ke-Islam-an Prabowo?

Hal sederhana saja, dalam hal kalimat tauhid yakni Syahadat. Sudahkan 100 % Prabowo di Jalan Tauhid, jika ternyata beberapa perilakunya jauh dari kesan taat garis vertikal-horizontal, Hablum minnallah dan Hablum Minnannas? Dalam hal Syariat, bagaimana shalatnya Prabowo? Atau hal kecil tata cara bersuci sebelum shalat. Sudahkan tartil dan tumakninah berwudlu dikuasai oleh Prabowo. Tentu bagi Prabowo menguasai sekian hektar tanah jauh lebih mudah dibanding dengan menguasai cara-cara sederhana dalam peribadatan Islam.

Bukti lain, shalat Jumat ala Prabowo pun sempat menjadi trending topik di media sosial. Terang-terangan Prabowo mengaku tidak pantas menjadi Imam dalam shalat lantaran ilmu agamanya masih rendah. Lantas apakah sosok capres 02 yang jelas mengaku memiliki ilmu agama rendah menjadi sedemikian digandrungi dan didukung habis-habisan oleh kelompok yang mengaku sebagai "paling Islam" di Indonesia?. Ironis bukan?

referensi :

1, 2 dll

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun