Oleh : Tamariah Zahirah
Manusia terlahir, menjalani garis takdir kehidupan. Hadir di dunia sebagai khalifah suci, menjalankan misi dari titah sang Ilahi. Muasal terbungkus fitrah, namun seiring berjalannya waktu, nafsu fana melucuti iman, lemah terbelenggu ketidakberdayaan.Â
Uji dan coba kerap datang menghampiri, menggoyahkan ketenangan hati. Keluh kesah tiada terperi, sebab nestapa amatlah nyeri. Hanya mampu meratapi, setiap luka yang tertinggal dalam sepi.Â
Ikhlas mungkin hanyalah sebatas lisan mengungkap kata. Hanya selintas rasa yang menguatkan raga, untuk meredam gemuruh di dada agar tak menjadi bongkahan dendam yang membara. Lalu melupa, ke mana berserah segala lara.Â
Hanya Allah, tempat bersandar segala lelah yang merajah. Sebab Dia sebaik-baik Penjaga yang mampu memberi kedamaian paling surga, di setiap kemelut yang datang memporak-porandakan jiwa.Â
Bekasi, 16 September 2022