Mohon tunggu...
TALITHA INDAH SALVIA
TALITHA INDAH SALVIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi S1 Universitas Pamulang

Topik isu sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Program KIP Kuliah Salah Sasaran, Uangnya Malah Digunakan untuk Gaya Hidup Elit

12 Mei 2024   16:00 Diperbarui: 12 Mei 2024   18:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) adalah kartu yang diberikan kepada lulusan SMA/sederajat sebagai identitas untuk mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP). 

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan sebuah program pemerintah berupa bantuan dana yang diberikan kepada calon mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. 

Program ini sebagai  pengganti dari bantuan bidikmisi yang telah diterbitkan sejak 2020. KIP Kuliah berbeda dari beasiswa yang berfokus pada pemberian dukungan terhadap, mereka yang berprestasi. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Pasal 76 UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 

Tetapi, sayangnya masih banyak calon Mahasiswa yang tidak mendapatkan bantuan dana KIP-K disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu mulai dari sistem seleksi penerimaan, dari pengalaman yang saya alami, sebelumnya saya sudah pernah dapat dana KIP di Sekolah sejak kelas 9-12 biasanya dana tersebut cair setiap 6 bulan sekali dengan jumlah nominal Rp 900.000 yang disalurkan melalui Bank Mandiri dan dikoordanisikan oleh pihak sekolah. 

Lalu, pada tahun lalu saya disarankan oleh Guru BK Sekolah untuk melanjutkan ikut program KIP-K untuk ke jenjang Perguruan Tinggi. Setelah itu, saya mengurus persyaratan data pendftaran DTKS dulu melalui Rukun Tetangga (RT) dan Kecamatan. 

Di Kecamatan semua data di upload by sistem, tapi ternyata data tersebut ditolak di sistem dikarenakan mencantumkan foto rumah yang besar, padahal sudah jelas dicantumkan juga surat tanah & kepemilikan rumah bahwa rumah tersebut milik Nenek saya bukan Orang Tua saya. Lalu, sudah ada laporan penghasilan dan tanggungan Mama dan Papa saya sudah meninggal, sehingga mama harus bekerja sendirian. 

Kuota penerimaan juga terbatas. Banyak oknum-oknum Mahasiswa menyalahgunakan fasilitas KIP-K, misal dipergunakan untuk gaya hidup elit foya-foya, liburan jalan-jalan. 

Sangat disayangkan, hal ini tidak sesuai dengan tujuan awal dilaksanakannya program tersebut karena KIP-K ini seharusnya diperuntukkan bagi calon Mahasiswa yang terdapat kendala ekonmi untuk melanjutkan pendidikan nya. Sehingga, mereka sudah pasti mengalokasikan dana pendidikan nya sebaik mungkin. 

Proses Seleksi KIP-K

Penyebab utama kesalahan target sasaran adalah proses seleksi yang kurang optimal. Memantg proses sleksi sudah berbasis pada sistem , tetapi data-data yang diinput oleh calon Mahasiswa dapat dimanipulasi dengan tidak menggunakan data yang tidak sesuai dengan konidisi sebenarnya. Bisa juga dibuat dengan membuat dokumen pendukung yang dibuat di Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kantor Kecamatan dan Kelurahan dengan bantuan orang dalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun