Mohon tunggu...
Takas T.P Sitanggang
Takas T.P Sitanggang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Menulis adalah rasa syukurku kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Luka Lama

15 Juli 2018   14:25 Diperbarui: 16 Juli 2018   00:06 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang, apa kau tahu, kutahan hasrat untuk tak mencumbuimu dengan mendekap baumu yang mengendap di bantal yang kupeluk setiap malam. 

Dan suatu hari, di suatu pagi yang terang, disaat kau masih lelap, kutatap wajahmu dalam-dalam. 

Ada luka di sana. Luka yang menyadarkan bahwa masa laluku suram dan nyata.

Pengkhianatan. Pengkhianatan yang berkali-kali kulakukan kepadamu ketika masih berpacaran. Luka yang ternyata meninggalkan jejak hingga kini dan mungkin sampai kapan pun tak pernah bisa hilang. 'Apakah yang bisa kuperbuat untuk menyembuhkannya, sayang?' hatiku bertanya, sambil menatap wajahmu yang sendu, dan bibirmu yang muram. (*) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun