Mohon tunggu...
Tajullail Dasuqi M.
Tajullail Dasuqi M. Mohon Tunggu... Penulis - Selain mengaji juga menulis puisi

Tajullail Dasuqi M. lahir di Sampang 07 Maret 1992.Ia alumni Pondok Pesantren Raudhotul Ulum Arrahmaniyah (RUA)Pramian Taman Sreseh Sampang, dan melanjutkan perjalanan suluknya di Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo. Puisi-puisinya termaktub dalam beberapa buku, di antaranya: Aquarium &Delusi (2016), Mantra (2017), Merah Marhaban (2018), Mahar Siul (2018), Bangkalan Literary Festival 2018 (2018) dan terpilih dalam buku antologi puisi Sastra Reboan #3 (2018). sampai saat ini selain mengaji ia masih menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kubur

8 Juli 2016   06:28 Diperbarui: 3 Oktober 2016   19:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

andai kita mendengar suara bumi
andai kita mengerti bahasa bumi

kita akan berhenti tersenyum
kita akan berhenti tertawa

dipunggungnya kita berjalan
diperutnya kita berhenti

dengan jari bertintakan ludah kita akan menulis semuanya
diatas jubah tak berkerah dan tak berlengan
baik dan buruk  tumpah tak tersisa

bukan kami tak tahu atau tak hafal jawaban itu
hanya kami takut semuanya hilang terbakar suara yang menyeramkan 

Ya...Allah.....
biarkan kami tetap ingat dan hafal
lalu menjawabnya dengan fasih juga lantang
agar malaikat-malaikat-Mu yang lain ikut menyaksikan kenapa Ibnu Adam diciptakan

(2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun