aku akan menemanimu dalam setiap suka dan duka
Waktu itu, tiada yang tahu Mentari itu tinggalkan aku secara tiba-tiba Lalu asaku tertinggal di fajar nan gemerlap itu Bersama rag
Cinta yang di tinggalkan sediri
Bayang Kepemimpinan Arogan, Cahaya Harapan di Ujung Jalan
Aku dan teman, yang maha rumit
Renjana menggambarkan tentang hasrat seseorang tentang pasangan
Mengumpamakan Mentari bagai seorang kekasih dan menganggap sinarnya bagai kabar yang dinanti
Aku adalah dermaga yang kau singgahi, Bukan laut yang kau arungi selamanya. Langkahmu pergi tanpa menoleh, Sementara aku tetap di tempat yang sama.
Aku akan menunggumu disini walau dengan kaki yang bergetar
Janganlah menjadi dewasa, kalau kamu mau bertumbuh!
Kau bertanya bagaimana baiknya tinggalkan tahun 2024 dengan tidak meninggalkan luka?
Senja yang gelisah telah mengucurkan keringat
rasa sakit akibat pengabaian tidak harus menjadi akhir, melainkan awal dari perjalanan menemukan diri sendiri.
Pergilah! Jangan tinggalkan bayangmu yang berakhir,Karena kini aku siap melupaka
Berdiri di depan cermin Tak kupercaya pada apa yang kulihat
Aku tak tahu lagi ingin berbuat apaSikap itu seakan terus membimbingkupada kebimbangan yang tiada habisnya
Kelas mungkin telah berganti, siswa datang dan pergi silih berganti tapi setiap perubahan yang Bu Ria buat telah membawa perubahan juga dalam dirinya.
Hari ini ia merasa bukan hanya sebagai guru yang telah berhasil mengajarkan sesuatu, tetapi juga sebagai manusia yang belajar untuk terus berubah