Indonesia mulai melirik BRICS, aliansi ekonomi negara-negara berkembang. Peluang atau jebakan geopolitik?
Prabowo melawat ke lima negara, membuka peluang perdamaian dan kerja sama strategis global.
Pada tahun 1961 Sukarno diundang oleh Pemerintah Uni Soviet untuk berkunjung ke Moskow, namun ia meminta syarat untuk menemukan makam imam Bukhari
Melirik Bintang dari Biak, antara ambisi dan dilema Geopolitik. Bayangkan, Indonesia bisa meluncurkan roket ke antariksa dari Biak!
Indonesia bukan sekadar penonton dalam percaturan geopolitik; mandat konstitusi menuntutnya berdiri sebagai penjaga ketertiban dunia.
Mengurai dilema bangsa pasca pernyataan Presiden soal pengakuan atas Israel. Dilema idealisme konstitusi melawan realpolitik global.
Presiden Prancis Emmanuel Macron Kunjungi Jakarta, Perkuat Kerja Sama Strategis dengan Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto memuji Tiongkok atas sikap anti-kolonialismenya. Apakah ini pertanda perubahan arah politik luar negeri Indonesia?
Pada bulan Agustus 1945 dunia dikejutkan oleh duan pengembomam atom yang menghancurkan kota Hiroima dan Nagasaki di
Pada bulan Agustus 1945 dunia dikejutkan oleh duan pengembomam atom yang menghancurkan kota Hiroima dan Nagasaki di
Adakah Campur Tangan Sosok Besar di Balik Nihilnya Respon Pemerintah Indonesia dalam Menanggapi Lonjakan WNI di Kamboja?ka sebelumnya,…
Terdapat satu penelitian dengan judul "Keamanan Manusia Pekerja Migran Indonesia: Ketidakamanan dan Perlindungannya" telah menjelaskan bahwa pe
Posisi strategis Indonesia di kancah internasional
Meninggalnya Paus Fransiskus pada penghujung bulan April lalu menyisakan duka besar bagi dunia, terutama bagi penganut Agama Katolik. Perwakilan Gerej
Ketika Rusia meminta akses ke Biak, yang dipertaruhkan bukan hanya geopolitik, tapi juga damai yang selama ini tumbuh di timur Indonesia.
Diplomasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau pejabat resmi, tetapi juga merupakan tugas kolektif seluruh putra-putri bangsa.
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, terus mencari peluang untuk memperluas pengaruhnya di panggung global.
Memasuki 100 hari pertama pemerintahan Prabowo, kebijakan luar negeri Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik.
Sejarah diplomasi Indonesia telah membuktikan kemampuannya untuk memainkan peran konstruktif di berbagai forum internasional secara simultan.
BRICS dapat menjadi motor penggerak tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.