Imamat bukanlah cita-cita duniawi yang didambakan banyak orang, ini adalah kisah saya dalam 5menanggapi panggilan-Nya
Mencintai Kenyamanan daripada kebenaran, lebih memilih aman daripada taat, sejatinya kita sedang hidup di zona Nyaman sebagai musuh Panggilan Kristus
Maka jika engkau hari ini seorang siswa yang bermimpi menjadi dokter, tanyalah pada dirimu sendiri: apakah ini panggilan hidupmu? Atau sekadar ambisi
Panggilan menjadi imam bukanlah sebuah pilihan karier biasa yang bisa dijalani dengan setengah hati. Ia adalah jawaban terhadap sapaan ilahi yang mend
![[MingguPanggilan]: PANGGILAN SEJATI DI ZAMAN AI](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2025/05/11/705ef8d4-8bd0-452e-87e8-9a81e062ef40-681fe0cc34777c56047f7b32.png?t=o&v=410&x=225)
Minggu panggilan ini menantang kita untuk bertanya: Apakah saya masih mendengar suara Yesus di tengah gemerlap teknologi?
Apakah yang Tuhan mau atas hidupmu?
Kegagalan sesungguhnya bukanlah menjadi akhir dari segala perjalanan hidup namun kegagalan dapat menjadi awal yang baru
Jangan takut gagal dalam meraih pencapaian, karena kamu bukan diciptakan menjadi seseorang yang gagal melainkan seorang pemenang
Menjadikan Imam harus sehat jasmani rohani, kudus, dan cerdas (Sanitas, Sanctitas, dan Scientia)
Perjalanan Frater Amadea di dalam menanggapi panggilan Tuhan
Cinta memang menghadirkan luka tetapi cinta membawanya meraih gerbang panggilan hidup yang sejati.
Renungkan dalam diri, Siapa aku? Mengapa aku melakukan pekerjaan ini? dan lain-lain sehingga dari sini kita akan memperoleh kesadaran dan menjelajah k
Aku suka mengajar. Aku suka berinteraksi dengan anak-anak. Hal itulah yang membuatku makin meyakini, menjadi guru adalah panggilanku.
Panggilan hidup tidak hanya sekadar dongeng. Dia adalah prinsip, bisa dirumuskan, dan diwujudkan.
Iman yang hidup dan hidup yang beriman
Mengenal panggilan itu penting, namun jauh lebih penting untuk hidup dalam panggilan.
Menjadi ASN bukan semata-mata soal mata pencaharian, tapi panggilan hidup dan demi kebaikan bangsa.
Bukan hal mudah untuk meninggalkan zona nyaman dan memulai zona baru yang kurang nyaman, setelah keputusan resign itu diambil.
Saya memulai refleksi ini dengan sebuah pertanyaan. Apa itu keluarga? Apa sumbangan keluarga bagi Gereja? Dalam pengalaman saya keluarga merupakan awa
Menjalani karier sesuai yang diimpikan dan menjadi cita-cita pasti menyenangkan. Setiap harinya dapat dibayangkan pasti selalu antusias seperti melalu
