Andi Rahmat menjalani hidup sebagai manusia yang biasa-biasa saja. Tak kurang, tak lebih. Tidak menarik dan membosankan.
haji dan umroh adalah kekuatan pendorong kemajuan bangsa
Kelas menengah Indonesia terancam terperosok ke jurang kemiskinan akibat inflasi, utang, dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak.
Dari luar, hidup kelas menengah tampak seperti keberhasilan. Mereka memiliki pekerjaan tetap, penghasilan stabil, rumah yang dicicil, mobil yang ...
kebangkitan kelas menengah Indonesia membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat sipil dan sektor swasta.
"Kelas menengah menyusut! Apa dampaknya bagi ekonomi RI?
Pola belanja Lebaran kelas menengah adalah cermin paradoks pembangunan Indonesia
Idul Fitri 2025 harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk membuktikan komitmennya pada keadilan sosial-ekonomi
Bagaimana TikTok membentuk gaya hidup kelas menengah Indonesia? Dari Lipstick Effect hingga Doom Spending, konsumsi impulsif kian mengakar.
Temukan bagaimana skenario masa depan Indonesia 2025-2029 akan dipengaruhi oleh kelas menengah, desentralisasi, dan tantangan lingkungan!
Terjadinya globalisasi pada era saat ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi informasi dan integrasi pasar global yang telah mempermudah pertukaran b
Krisis pada kelas menengah Apakah anda termasuk kelas menengah?
Bagi yang sering merasa tergoda untuk belanja saat sedang stres, ada kemungkinan besar bahwa kamu adalah seorang doom spender.
Menerapkan kebiasaan bangun pagi sebenarnya tidaklah sulit, hanya membutuhkan disiplin dan perencanaan yang matang.
Inflasi melonjak, tapi upah tetap stagnan. Bagaimana nasib kelas menengah menghadapi tekanan ekonomi ini? Temukan solusinya di sini!
Secara keseluruhan, konsumsi air galon memang menjadi salah satu beban biaya yang dirasakan oleh kelas menengah
Kelas menengah tengah jadi sorotan. Benarkah air galon sebagai penyebabnya?
Kelompok kelas menengah pada tahun 2024 terdiri dari orang yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan antara Rp2.049.262,- sampai dengan Rp9.909.8
Pemerintah Indonesia perlu lebih memperhatikan kelas menengah, agar "Chilean Paradox" ddi Chili tak terjadi di Indonesia.
Kelas menengah di Indonesia, yang mencakup 91Úri populasi, berada dalam posisi yang menantang tanpa adanya dukungan.