The use of religious tittles to gain political support puts at risk the core values of Islamic Political Thought
Krisis komunikasi sering kali berakar pada lambannya tanggapan dan kurangnya empati dalam menyampaikan informasi.
Oleh KH Miftah Mualana HabiburrahmanKejadian memilukan belakangan menyeruak kembali. Viral di media sosial video intoletansi beredar luas, sekelompok
Dinamika Kekuasaan Moral di Media Sosial: Cancel Culture dan Dekonstruksi Reputasi Gus Miftah
Sebagai bagian dari komunikasi publik yang efektif, empati harus menjadi prioritas
"Kalau tak bisa menang di dunia, setidaknya menang di meja makan!"
Terlalu membela “gus” mu sebagai junjungan? membela klub sepakbola kesukaan mu sampe gontok-gontokan di media sosial? hati-hati mungkin anda gila.
Sebagai informasi, cancel culture adalah reaksi masyarakat terhadap suatu kasus atau skandal yang sedang berlangsung.
Trial by netizen bisa menjadi alat demokrasi digital yang kuat. Tetapi jika tidak dikontrol, ia bisa berubah menjadi bentuk penghakiman massa yang bru
Kekuasaan dan kedudukan sosial merupakan dua faktor penentu penting tentang bagaimana orang berinteraksi, berkomunikasi, dan bereaksi satu sama lain,
Salah satu fenomena yang mencolok adalah bagaimana platform digital mampu menciptakan sosok yang viral dalam waktu singkat, seperti yang dialami oleh
"Gus Miftah Sindir 'Es Teh Gula' di Ceramahnya, Netizen Heboh"
Agus Siram, Gus Miftah, Gus Buntung ungkap kelemahan Laki-Laki!!
Nabi Isa as menyebut ulama sebagai "garam bumi". Lalu bagaimana dengan tertawa terbahak-bahak?
Kasus Gus Miftah menjadi momentum refleksi bagi masyarakat Indonesia mengenai nilai-nilai sosial dan etika beragama.
Ajaran agama itu yang bersifat universal. Bisa diterima di semua kelompok. Bukan hanya dianggap baik dan biasa di sebuah komunitas
Kasus ini menjadi pengingat bagi figur publik untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama ketika memegang jabatan.
video menunjukkan Gus Miftah dan penjual es teh, Sunhaji, telah menciptakan gelombang reaksi di masyarakat Indonesia.
"Ketika Candaan Menjadi Bumerang: Pelajaran dari Kasus Gus Miftah" Sebuah ucapan sederhana bisa menjadi badai di era media sosial. Kasus Gus Miftah ya
guyonan gus Miftah yang mengandung unsur pelecehan dianggap hanya guyonan semata