Belajar Ikhlas dari Namaku : Sebuah Buku Tentang Kekuatan Hari Menghadapi Kehilangan
Idul Adha bukan sekadar kurban. Ia adalah pelajaran ikhlas dari Nabi Ibrahim yang relevan di tengah dunia yang makin egois dan penuh pencitraan.
belum rela kehilangan yang sudah menjadi kehendak tuhan
Ramadan, ajari aku keikhlasan. Agar setiap kebaikan tak lagi menuntut balasan, dan saat ajal menjemput, aku pergi dengan Ridha-Nya
Hanya curahan hati saja. Dari pada disimpan menjadi unek-unek malah menimbulkan hal yang tidak baik, jadi ya dibagikan saja, semoga ada yang bantu.
Menghadapi derita, luka, dan sengsara dalam hidupnya, sang lelaki ingin belajar ikhlas pada alam semesta
Selalu Berbuat Baik Kepada Siapapun
Senja seperti Guru Keikhlasan.. Ia memberikan kecemerlangan di sisa akhir sebelum menghilang..
Ikhlas bermakna "al-khuluus min as-syawaa’ib", murni tidak terkontaminasi dengan sesuatu dari luar.
Sebagai seorang perias pengantin, aku belajar banyak dari ibuku, Misniati Agustini. Bukan belajar tentang tata rias pengantin, melainkan belajar ilmu&