Mohon tunggu...
tafazull rahman
tafazull rahman Mohon Tunggu... -

pencinta n pejuang perdamaian..:)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kebohongan Revolusi PSSI I

7 September 2011   07:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:10 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kekalahan Indonesia atas Bahrain dua gol tanpa balas tadi malam menyisakan kekecewaan mendalam bagi sebagian supporter Indonesia, Hal tersebut cukup wajar, setelah mengalami euphoria di ajang Piala AFF 2010 yang lalu,

Kerinduan Supporter akan permainan yang impresif ,penuh spirit dan menghibur ala Piala AFF di masa Alferd Riedl atau Piala Asia di masa Ivan Kolev adalah sebuah harapan yang tidak berlebihan, supporter cukup dewasa dalam menyikapi apapun hasilnya.

keinginan supporter tersebut sontak sirna, kala hari pertama peresmian Pengurus baru PSSI di bawah pimpinan Prof Johar Arifin Husein,langsung mengumumkan pergantian Pelatih kepada  Wim Reisbergen, dengan alasan Kontrak Alferd bersifat personal dengan pengurus lama PSSI bukan dengan lembaga.

hal tersebut merupakan keputusan yang tidak populer dari pengurus baru, mengingat persiapan putaran kedua PPD 2014 menghadapi turkmenistan dalam hitungan hari pada masa itu, yang cukup aneh pada waktu itupun Wim cukup terkejut diangkat sebagai pelatih nasional, karena pada saat itu sedang berada di Belanda, Sang ketua Umum PSSI pun berkilah melalui "pernyataannya apabila wim jelek perfomanya ketika melawan turkmenistan bisa diganti"

yang menjadi pertanyaan kenapa wim yang jadi pelatih timnas, hal ini tidak lepas dari "cawe2" Bob Hippy yang mengawangi Timnas, sebagaimana diketahui wim adalah pelatih PSM di LPI, dan Wim di kontrak tidak murah oleh konsorsium,dan PSM sendiri menduduki peringkat 4

mengingat kepengurusan baru PSSI didominasi oleh para pencetus dan pengurus LPI, dan sejak awal berdirinya LPI memang sebagai alat perjuangan untuk menggulingkan NH, dan mendapat perhatian dari FIFA,AFC dan masyarakat.

dan ketika NH tumbang, skenario berikutnya LPI pun 'berfusi' dengan PSSI, dan Liga yang telah berjalan dan segenap perangkatnya pun dihentikan, tentunya hal tersebut berpotensi menimbulkan kerugian yang besar kepada konsorsium, padahal konsorsium telah mengeluarkan banyak biaya untuk merekrut sejumlah pemain dan pelatih yang punya nama pada masanya, salah satunya wim, seorang pelatih nasional yang hanya menangani Trinidad dan Tobago slama beberapa bulan, serta menjadi assistant Pelatih Leo Benhaker di Piala Dunia serta sebagai pemain pengganti yang memperkuat Bersama generasi emas Belanda pada masa itu.

mengingat sebagaian pencetus, pengurus LPI berbackground wartawan olahraga diberbagai media cetak maupun televisi tentunya sangat mudah untuk mencitrakan Wim sebagai pelatih berkualitas, padahal sesungguhnya minim prestasi

akhirnya kita sendiri bisa melihat apa yang ditunjukan oleh Wim dari pertandingan-pertandingan yang sudah dijalani, sang pelatih tersebut, dari gaya dan statemennya yang selalu menyalahkan keadaan jelas menunjukan kualitas sebagai pelatih semenjana.

padahal salah satu tugas pelatih yang utama slain meracik strategi dan taktik yang terpenting ialah meningkatkan moral dan mental pemain bertanding pemain sehingga dapat berprestasi..(bersambung)

berikut daftar kebohongan Revolusi PSSI catatan bersambung next

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun