Masyarakat Aceh pun menyambut penerapan hukum syariah secara kaffah itu dengan penuh suka cita, sehingga pada masa awal penetapan itu, banyak hal sebagai konsekwensinya yang membuat banyak orang dari luar terkejut-kejut. Misalnya ketika diberlakukan hukum cambuk dan lain-lain dengan berbagai perspektif.
Tak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan syariat Islam di Aceh menjadi sorotan Internasional, menjadi topik diskusi, seminar dan sebagainya, hingga kini. Apalagi kalau ada kasus-kasus yang sifatnya berkaitan dengan kasus kejahatan, intoleran dan sebagainya, sasarannya adalah pada syariat Islam.
Mengapa demikian? Karena dinilai dalam pelaksanaan syariat Islam bertentangan dan berbenturan dengan prinsip HAM dan sebagainya.
Aceh Negeri yang Aman dan Nyaman
Aceh, sesungguhnya adalah provinsi yang tergolong sangat aman dan nyaman, masyarakatnya ramah, toleran dan bisa hidup berdampingan dengan berbagai suku dan agama. Aceh memiliki tradisi kerukunan beragama dan berbangsa.
Selain itu, tingkat kriminalitas di Aceh tergolong rendah. Sehingga siapa pun yang datang berkunjung ke Aceh tidak perlu merasa was-was dan takut mengalami tindak kekerasan, seperti yang banyak terjadi di daerah lain.
Jadi, sesungguhnya dengan kesalehan dalam menjalankan ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil alamin tersebut, selama ini Aceh menjadi tempat yang sangat aman bagi semua orang.
Kondisi ini, membuat semua suku, agama dan kepercayaan bisa menjalankan agama dan kepercayaannya dengan tenang, tanpa ada riak dan gejolak yang merusak tatanan hidup berdampingan dalam beragama dengan damai.
Ketaatan beragama masyarakat Aceh telah mendorong masyarakat Aceh menjalankan syariat Islam yang menghormati dan menghargai umat-umat agama lain menjalankan ibadah mereka tanpa ada yang mengganggu. Banyak sekali contoh baik dalam hubungan kerukunan hidup beragama yang dapat dicontoh dalam kehidupan beragama di Aceh.
Tidak salah bila Aceh bisa dijadikan sebagai contoh baik dalam menjalankan hidup rukun damai, walau berbeda suku, bangsa dan agama. Masyarakat Aceh adalah masyarakat yang mencintai perdamaian dan sangat multikultural dan terbuka. Menjaga kerukunan hidup beragama, merupakan bagian penting bagi terwujudnya Aceh damai pasca konflik berkepanjang di Aceh.
Semakin penting merawat kerukunan hidup beragama dan membangun kehidupan yang damai, tanpa kekerasan dengan kesadaran beragama yang damai. Saat ini pun semua rakyat Aceh bertekad merawat perdamaian yang sudah sangat lama dirindukan.
Kini ketika damai sudah didapatkan, maka harus dijaga dan dirawat secara bersama dan berkelanjutan. Dengan fondasi syariah Islam yang damai pula sejalan dengan ajaran Islam yang telah mengajarkan umatnya untuk selalu membangun dan menjaga kehidupan yang damai, sebagai wujud dari eksistensi Islam sebagai agama yang damai.
