Â
Oleh Tabrani Yunis
Tlah kau kuras perut bumi, kau tumpukkan, emas, berlian,  segala benda berharga , bahkan tembaga dan batubara agar kaya dengan segala tipu daya. Kau rampas kerak nasi bekal anak cucu, tanpa peduli kelaparan kan mendera mereka.  Tlah kau curi  segala isi bumi yang kau janjikan buat cucu kita nanti. Tlah kau rampok hajat hidup rakyat dalam jiwa nan bengis dan kau nikmati penderitaan mereka. Tlah kau korupsi rezeki para fakir miskin dan kau tumpukkan dalam zarahmu. Kau hanya menari-nari atas kesengsaraan mereka. Kau putuskan nafas-nafas orang-orang kecil tak berdaya, yang penting kau kaya. Tak cukup hanya kaya, lebih dari kaya raya.  Mau kemana harta itu dibawa?
Tlah kau telanjangi rimba raya. Kau gerayangi dan perkosa dengan semena-mena. Segala mahluk dan Raja rimba menyerah tak berdaya. Kau lahap semua dengan tamak dan serakah. Tak peduli halal  haram.  Tak hanya sekadar makan se abad.  Kau timbun berbukit-bukit dan menghimpit -himpit rakyat kecil menjerit kelaparan.  Berapa besar isi perutmu?
Sudah belum kenyangkah kau dengan segala kekayaan yang kau raup? Mau kau bawa kemana semua itu? Ajal mengisyaratkan fana. Ajal memutus rantai raksasa yang kau kalungkan pada leher-leher yang rapuh. Â Kematian memisahkan segala yang kau punya. Berapa pun tinggi timbunan kekayaan, tak ada yang dibawa. Jess Bezos yang terkaya dunia pun, kelak bertemu ajal tak membawa apa-apa. Â Bill Gates, Warren Buffett, Berdard Arnault,Carlos Slim Helu, kau dan kita, hanya dalam keranda. Tak ada yang dibawa. Hanya tiga yang tak beraga. Semua itu fana