Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memancing di Air Keruh

21 April 2019   12:55 Diperbarui: 21 April 2019   12:57 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika  air mulai  keruh dan  menepi

Riak-riak kecil pun menjelma menjadi ombak
Berang-berang  menghamburkan kegirangan
Pertanda pesta bakal mengenyangkan

Ketika air semakin keruh dan berbusa
Kodok dan katak berdendang ria
Memohon hujan tak berpura-pura
Biarkan pesta tetap ceria

Ketika keruh semakin dalam
Kecebong - kecebong  bertambah resah, terkecam riak dan ombak yang menggulung di ujung kelam
Menyanyikan elegi-elegi gelisah yang makin parah
Kecebong- kecebong kian tenggelam dalam bungkam

Ketika keruhnya air semakin mencekam
Semut- semut menjadi dalang memancing ikan
Berkerumun bersalam-salam melempar umpan di tengah keruh nan kian kelam
Ikan dan udang langsung mengejar
Menyantap umpan di luar kolam

Ketika air yang kian keruh dan coklat
Banyak yang datang memancing ikan
Lemparkan umpan setengah perut
Di situlah enak memancing ikan
Keruhkan air, tangkaplah belut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun