Oleh Tabrani Yunis
Duh anak- cucuku
Jangan pernah kau jamah hutan-hutan itu
Kami  tak lagi mewariskan hutan dan rimba buatmu
Tidak juga sungai-sungai  jernih dan sejuk  nan mengalir dari hulu
Kalau pernah ada janji bahwa hutan itu milik anak cucu
Itu palsu
Itu dahulu
Duh! Anak, cucuku
Hutan itu bukan lagi warisan untukmu
Jangankan kau, raja-raja hutan pun sudah terhalau
Maafkan kami, bila telah membuatmu galau
Sudahlah anak dan cucuku
Jangan kau harapkan lagi ada hutan nan hijau
Jangan kau impikan itu sungai mengalir hingga ke danau
Sawah dan ladang pun  kering dibakar kemarau
Semua nan yang pernah ku janjikan buatmu hanyalah masa lampau
Tak akan pernah menjadi milikmu
Jangan kau tagih lagi  janji yang pernah ada di masa lalu
Tentang hutan dan segala isinya buat anak cucu
Itu hanyalah janji palsu
Lupakanlah  janji semu itu
Karena Itu adalah cerita dulu
Biarkanlah semua  berlalu
Walau beribu kali  orang-orang berseru hutan itu milik anak cucu
Itu palsu
Lihatlah wahai anak cucuku
Seluruh satwa penghuni rimba sudah terhalau
Orang hutan, gajah,singa dan harimau semakin galau
hujan dan kemarau semakin kacau
Â
Duh anak,cucuku
Kini memang sudah kacau balau
Semua semakin galau
Bukit-bukit tak lagi hijau
Hidup memang semakin kacau
Burung-burung pun tak akan pernah lagi berkicau
seperti masa lampau
kau hanya bisa menginggau
hutan dan rimba tak pernah bisa kau jangkau
Bukan lagi untukmu