Mohon tunggu...
Humaniora

Mengapa Layanan BK Harus Direncanakan?

29 Maret 2017   14:42 Diperbarui: 29 Maret 2017   14:51 3473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam melakukan sesuatu hal tentu memerlukan apa yang namanya rencana. Baik organisasi, instansi atau perusahaan dan sebagainya. Karena perencanaan disini adalah upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Dengan kata lain perencanaan (planning) adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan (persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu).

Dalam layanan Bimbingnan dan Konseling perencanaan juga sangat dibutuhkan sebagai penentuan serangkaian tindakan/usaha yang dilakukan lembaga pendidik (konselor) kepada siswa (klien) agar menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup agar tercapai tujuan yang diinginkan oleh konselor dan klien. Secara umum perencanaan merupakan pedoman yang memberi arah pelaksanaan Bimbingan dan konseling dalam mencapai tujuannya. Lalu seperti apa bentuk dari perencanaan BK tersebut ?

Bentuk-bentuk perencanaan BK adalah seperti persiapan system, teknik, metode, fasilitas, personalia, waktu dan pencapaian aktivitas bimbingan dan konseling. Menurut Roeber dalam Organization dan Administration of Guidance Service, perencanaan awal program bimbingan dan konseling diarahkan untuk menjawab 3 aspek, yaitu : 1) apakah kebutuhan-kebutuhan bimbingan bagi siswa ? 2) sejauh mana kebutuhan-kebutuhan itu telah dapat dipenuhi dengan kondisi yang ada sekarang ? 3) bagaimana sekolah dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih baik ? (Purwoko, 2008 : 32).

Perencanaan yang matang saja tidaklah cukup untuk membuat program bimbingan dan koseling. Selanjutnya langkah yang harus dikerjakan oleh konselor adalah organizing atau pengorganisasian, yaitu proses untuk merancang, mengelompokan, dan mengatur serta membagi-bagi tugas atau pekerjaan diantara anggota organisasi bimbingan dan konseling, agar tujuan dari organisasi bimbingan dan konseling dapat dicapai dengan efisien. Konselor sekolah menentukan siapa saja pihak- pihak yang dilibatkan, sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan. Biasanya konselor sekolah melibatkan semua anggota sekolah untuk membantu pembuatan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling, yaitu dari penjaga sekolah/satpam, ibu kantin, cleaning servis, guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepala sekolah, sampai dengan kepala sekolah.

Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan dan konseling perkembangan. Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode tertentu. (Winkel, 2006 : 91). Sedangkan menurut (Purwoko, 2008 : 18) Program bimbingan dan konseling disekolah ialah sejumlah kegiatan bimbingan dan konseling yang direncanakan oleh sekolah, dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain Program bimbingan dan konseling adalah kegiatan layanan dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan pada periode tertentu.

Ada beberapa jenis program layanan BK disekolah seperti, pertama program bulanan yang didalamnya meliputi program mingguan dan harian, yatiu program yang akan dilaksanakan selama satu bulan dalam unit mingguan dan harian. Kedua program harian yaitu program yang akan dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Ketiga Program tahunan yang didalamnya meliputi program semesteran dan bulanan yaitu program yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran dalam unit semesteran dan bulanan.

Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah. Sekian yang dapat saya paparkan semoga bermanfaat.

@Tsuroyya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun