Diwartakan oleh detik.com, Empal Gentong menjadi salah satu kekayaan kuliner khas Cirebon yang telah eksis sejak zaman dahulu. Makanan ini berasal dari daerah Battembat dan dimasak menggunakan gentong tanah liat dengan kayu bakar pohon asam. Teknik ini menciptakan aroma asap yang khas serta memperkuat rasa rempah yang meresap ke dalam daging. Hidangan ini lahir dari percampuran budaya Arab, India, Tionghoa, dan lokal yang berbaur di pelabuhan Cirebon sejak abad ke-15.
Nama besar Empal Gentong Bu Darma turut menjadi bagian dari sejarah kuliner ini. Berdasarkan informasi dari Kompas.com, Bu Darma merupakan istri kedua dari Mang Darma, sosok legendaris di balik kuliner empal gentong. Ia membuka warung sendiri pada era 1990-an dan tetap setia menggunakan resep warisan keluarga. Ciri khas masakannya tetap dipertahankan: mulai dari teknik perebusan hingga pemilihan bumbu, semua dilakukan secara tradisional.
Dalam artikel yang dimuat oleh IDN Times, disebutkan bahwa salah satu keunggulan Empal Gentong Bu Darma terletak pada kekayaan bumbunya. Proses perebusan yang lama di dalam gentong membuat daging dan jeroan menjadi sangat empuk. Kuah santannya pun terasa gurih, dengan perpaduan bumbu seperti bawang putih, ketumbar, jinten, dan kunyit yang menghasilkan cita rasa dalam dan kuat. Makanan ini biasa disajikan bersama nasi atau lontong, dan diberi pelengkap daun kucai serta sambal pedas khas Cirebon.
Warung Empal Gentong Bu Darma berlokasi di Jalan Diponegoro No. 21, Cirebon---tak jauh dari warung Mang Darma. Suasana warungnya sederhana namun bersih dan nyaman. Menurut ulasan di Good News From Indonesia, banyak pelanggan tetap dan wisatawan sengaja mampir ke sini karena rasa yang konsisten dan pelayanan yang bersahabat. Banyak yang mengaku tak cukup sekali mencoba empal di sini.
Lebih dari sekadar hidangan tradisional, Empal Gentong Bu Darma merepresentasikan kekayaan budaya kuliner Cirebon yang terus hidup. Tulisan di Kompasiana menyebutkan bahwa kuliner seperti ini memainkan peran penting dalam menjaga identitas lokal dan mendukung perekonomian masyarakat. Di tengah tren makanan modern, eksistensi empal gentong menjadi pengingat bahwa warisan rasa Indonesia tidak pernah lekang oleh waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI