Oleh: Syamsul Yakin dan Syifa Nur Azizah
(Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, banyak dari kita terjebak dalam lingkaran overthinking pikiran yang terus berputar, kekhawatiran yang tak berujung, dan kegelisahan yang melumpuhkan. Namun, sebagai seorang Muslim, kita memiliki obat yang ampuh, yaitu kembali kepada Allah SWT. Penyembuhan sejati datang dari menghentikan hiruk pikuk di kepala kita dan mulai membangun kembali koneksi yang kuat dengan Sang Pencipta.
Mengapa Kita Overthinking?
Overthinking sering kali berakar pada ketidakpastian masa depan, penyesalan masa lalu, atau kecemasan akan penilaian orang lain. Pikiran kita menjadi terlalu sibuk menganalisis setiap skenario, mencari solusi sempurna, atau merenungi kesalahan yang sudah terjadi. Ini adalah beban berat bagi jiwa, yang dapat menyebabkan stres, kecemasan, bahkan depresi.
Solusi Islami: Kembali kepada Allah
Islam menawarkan panduan yang jelas dan menenangkan untuk mengatasi overthinking. Kuncinya adalah tawakkul(berserah diri kepada Allah), dzikir (mengingat Allah), dan doa (berkomunikasi dengan Allah).
1. Tawakkul: Berserah Diri Sepenuhnya
Overthinking sering kali muncul dari keinginan kita untuk mengontrol segala sesuatu. Namun, sebagai Muslim, kita diajarkan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Dengan bertakawakkul, kita mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kekuatan dan pengetahuan mutlak. Ini membebaskan kita dari beban untuk mengendalikan hasil, dan sebagai gantinya, fokus pada usaha terbaik kita.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At-Talaq: 3)