Mohon tunggu...
Syifa Magita Septyana
Syifa Magita Septyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Jurusan Ilmu Gizi

Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kontribusi Pesan Elektronik untuk Bumi

16 Juni 2022   20:28 Diperbarui: 16 Juni 2022   20:35 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, bumi tengah mengalami global warming. Global warming merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi. Meningkatkannya suhu ini dapat mengakibatkan perubahan-perubahan yang lain seperti yang saat ini terjadi adalah perubahaan cuaca yang ekstrim. Saat ini, para ilmuwan dan publik tengah berdebat mengenai tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi global warming yang dampaknya terasa semakin nyata.

Manusia berkontribusi besar terhadap pemanasan global yang terjadi. Sebagai contoh ialah rumah kaca. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida menumpuk pada atmosfer dan memerangkap panas yang keluar melalui atmosfer. Hal lain yang menjadi dampak terjadinya pemanasan global adalah sampah plastik. Tumpukan sampah plastik manusia sudah tidak terkendali. Hal ini tentu saja mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penggunaan listrik yang boros juga merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Contohnya penguapan listrik merupakan penyebab terjadinya pemanasan global.

Suhu bumi yang semakin panas mengakibatkan dapat menimbulkan permasalahan lingkungan lain seperti, badai salju, mencairnya gletser dan air laut. Ketika glister dan es air kutub mencair, hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut dan membuat sejumlah daerah terendam air laut dari pencairan es yang terjadi. Dampak buruk lain yaitu seperti curah hujan yang tinggi. Dampak ini akan dirasakan secara langsung oleh para petani yakni kegagalan panen. Penipisan lapisan ozon juga terjadi. Sebagai informasi, lapisan ozon berfungsi sebagai tabir surya bagi bumi serta untuk melindunginya dari radiasi ultraviolet. Penipisan lapisan ozon akan meningkatkan radiasi UV pada permukaan bumi. Dampak negatif dari sinar UV salah satunya ialah kanker kulit tertentu.

Pemanasan Global saat ini menjadi isu besar yang kerap diabaikan oleh masyarakat maupun pemerintah. Baru-baru ini, Peter Kalmus, seorang ilmuwan NASA menyampaikan pidato emosionalnya di Los Angeles dan viral pada media sosial. Ilmuwan merupakan profesi yang tidak dapat bicara sembarangan. Dalam bekerja mereka harus menyertakan bukti berupa data penelitian yang valid. Pada kondisi bumi yang kritis seperti sekarang, banyak ilmuwan yang merasa bahwa apa yang mereka suarakan jarang didengar oleh pemerintah dan juga masyarakat.

Email merupakan pesan elektronik yang berfungsi sebagai alat pengirim pesan melalui perantara teknologi computer maupun smartphone melalui jaringan internet. Email biasa digunakan dalam mengirimkan data dalam bentuk file, gambar maupun video dan audio. Email yang belum pernah terbaca atau email spam akan disimpan di cloud yang memerlukan listrik yang cukup banyak melalui pembakaran bahan bakar fosil.  Hal ini berarti email memang tidak berkontribusi dalam pulusi kertas, tapi pada emisi karbon. Hal ini dilansir dari Eco2Greetings, sebuah email yang mengantongi 4 gram emisi karbon dioksida. Sedangkan email yang memiliki lampiran cukup besar akan meningkatkan jejak emisi karbon sebanyak 50 gram. Email spam merupakan email yang paling merugikan. Dimulai dari diri sendiri, lihatlah berapa email spam yang terdapat pada kotak masuk email kita. Bayangkan jumlah populasi di bumi lalu kalikan dengan jumlah email spam. Berapa banyak email spam yang diterima setiap harinya.

Gerakan menghapus email baru-baru ini menjadi trending pada media sosial. Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi 2022 yang akan diperingati pada 22 April 2022. Tidak sedikit pengguna media sosial menyuarakan untuk menghapus email demi menyelamatkan bumi dari perubahan iklim. Menurut Green Matters, email memang meninggalkankan jejak karbon. Namun, apakah benar menghapus email dapat mengurangi pemanasan global?

Email yang menumpuk dapat menghambat kinerja server layanan menjadi lebih besar. Hal ini dapat mengakibatkan polusi yang dapat meningkatkan emisi karbon. Ahli IT menyebutkan bahwa secara logika memang hal tersebut masuk akal. Menghapus data berarti akan mengurangi jumlah data yang tersimpan di server. Server akan semakin ringan untuk mengolah datanya. Dengan demikian, energi yang digunakan semakin sedikit. Meski demikian, memang benar hal ini berpengaruh namun, tidak berdampak secara signifikan. Karena sekarang merupakan era Big Data. Data merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan besar yang artinya data-data tersebut harus dipertahankan.

Bukan berarti tidak terlalu berdampak kita malah tidak mencoba dan mengabaikan. Bumi membutuhkan kita, hal kecil yang dilakukan bersama akan membawa dampak besar. Anda bisa mulai melakukan penghapusan email yang tidak penting atau spam mulai sekarang. Kita dapat memanfaatkan fitur mark as spam untuk menghapus pesan email yang terindikasi sebagai spam. Menghapus email juga akan memberikan dampak baik seperti inbox Anda akan lebih rapi serta menghemat memori. Namun, beberapa orang merasa kerepotan untuk membersihkan email yang sudah terlanjur banyak. Kita bisa melakukan penghapusan keseluruhan email melalui computer atau laptop. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah Login ke akun Gmail menggunakan laptop atau computer, lalu klik tanda panah bawah di samping checkbox. Setelah itu, pilih jenis email yang ingin dihapus. Jika ingin menghapus semua email, klik "All". Klik ikon Delete di bagian atas dan konfirmasi penghapusan email. Lalu, tunggu proses penghapusan hingga selesai. Selesai.

Mari berkontribusi untuk selamatkan bumi kita. Demi masa depan yang cerah. Selamat Hari Bumi 2022!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun