Mohon tunggu...
Syifa Hayati Islami
Syifa Hayati Islami Mohon Tunggu... Sekretaris Prodi KPI - Institut Agama Islam Sukabumi

Menulislah maka kau hidup selamanya~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Viralitas Kontroversi Humor Dakwah Gus Miftah

6 Desember 2024   15:38 Diperbarui: 6 Desember 2024   15:50 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video Dakwah Gus Miftah (Sumber: Akun Youtube Mas Fadhil Channel)

Qaulan Karima artinya artinya perkataan yang mulia dan berharga (al-Isra : 23)

Qaulan Maisura artinya perkataan yang mudah (al-Isra : 28)

Qaulan Baligha artinya perkataan yang sampai kepada maksud, berpengaruh dan membekas kepada jiwa (An-Nisa : 63)

Qaulan Layyina artinya ungkapan yang lemah lembut (Thaha : 44)

Qaulan Sadida artinya perkataan yang benar (An-Nisa : 9)

Dari prinsip tersebut, penulis berpendapat bahwa keenam prinsip itu harus dipahami dan dimiliki oleh seorang juru dakwah karena dengan demikian seorang pendakwah bisa menyampaikan dakwah dengan sebaik-baiknya.

Di sisi yang lain, sisipan humor dalam dakwah menjadi hal pelengkap karena humor bisa mencairkan ketegangan suasana. Arwah Setiawan seperti di kutip Rahmanadjie dari Suhadi (1989), mengartikan humor sebagai rasa atau gejala yang merangsang kita untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, ia bisa berupa rasa, atau kesadaran, di dalam diri kita (sense of humor); bisa berupa suatu gejala atau hasil cipta dari dalam maupun dari luar diri kita.

Menurut Manser yang dikutip dari Rahmanadjie ada tiga teori yang berkembang tentang humor. Pertama, teori superioritas dan meremehkan, yaitu jika yang menertawakan berada pada posisi super; sedangkan objek yang ditertawakan berada pada posisi degradasi (diremehkan atau dihina). Kedua, teori mengenai ketidakseimbangan, putus harapan, dan bisosiasi. Arthur Koestler dalam teori bisosiasinya mengatakan bahwa hal yang mendasari semua bentuk humor adalah bisosiasi, yaitu mengemukakan dua situasi atau kejadian yang mustahil terjadi sekaligus. Konteks tersebut menimbulkan bermacam- macam asosiasi; Ketiga teori mengenai pembebasan ketegangan atau pembebasan dari tekanan. Humor dapat muncul dari sesuatu kebohongan dan tipuan muslihat; dapat muncul berupa rasa simpati dan pengertian; dapat menjadi simbol pembebasan ketegangan dan tekanan; dapat berupa ungkapan awam atau elite; dapat pula serius seperti satire dan murahan seperti humor jalanan.

Dalam jurnal Ilmu Dakwah, Aang Ridwan mengatakan Al-Qur'an secara naratif menggambarkan dalam potongan ayat 43 surat An-Najm (53), "Waannahu Huwa adzhaka wa abka", "Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis". Secara tersurat, meski dalam porsi yang sangat sedikit, tertawa disinggung Allah dalam Al-Qur'an. Sementara makna tersirat dari ayat ini adalah bahwa tertawa atau sense of humor adalah anugerah yang tidak datang begitu saja. Ia datang dari Allah melalui sejumlah kelucuan dan humor yang ditampilkan mahluk Allah yang mana saja. Ia bisa datang dari mahluk yang bernama mubaligh. Yang jelas siapapun yang membuat orang tertawa dan menertawakan objek tawa itu bagian dari skenario Allah.

Elaborasi yang lebih aplikatif dari ayat tadi bisa kita lacak dalam turats kedua, yakni Assunah. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, "Orang beriman itu (juga) bersenda gurau dan bermain, sementara orang munafik itu suka mengerutkan kening dan marah" (Bihar al-Anwar 74 : 155 -- Tuhaf al-'Uqul hlm. 49). Hadis ini memberikan isyarat bahwa humor atau senda gurau adalah sisi lain dari kehidupan Rasulullah sebagai rijalud da'wah. Bahkan khitob dari hadits ini menegaskan bahwa sense of humor merupakan indikator keimanan seseorang.

Di samping itu, Allah pertegas mengenai batasan humor yang harus diperhatikan. Allah berfirman:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun