Mohon tunggu...
Syifa El Sahla Jayadi
Syifa El Sahla Jayadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kebudayaan Literasi Membaca dalam Kehidupan Sosial Masyarakat di Era Digital

26 Oktober 2023   18:14 Diperbarui: 26 Oktober 2023   18:21 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Urgensi Kebudayaan Literasi Membaca dalam Kehidupan Sosial Masyarakat di Era Digital

Kebudayaan literasi membaca memiliki peran penting dalam membentuk dan memengaruhi kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam era digital yang semakin berkembang. Literasi membaca bukan sekadar keterampilan teknis membaca teks, tetapi juga mencakup pemahaman, analisis, dan penggunaan informasi dengan bijak. Dalam konteks era digital, pentingnya kebudayaan literasi membaca menjadi semakin nyata, dan berikut adalah beberapa alasan mengapa keberadaannya sangat vital dalam kehidupan sosial masyarakat saat ini.

Menurut Beers, dkk. (2009) dua aspek utama dalam proses membaca. Yang pertama adalah keterampilan mekanis, yang dapat dianggap sebagai tahap awal yang lebih dasar. Keterampilan ini meliputi pengenalan bentuk huruf, pemahaman unsur-unsur linguistik seperti fonem, grafem, kata, frasa, pola klausa, dan kalimat, serta kecepatan membaca dengan tingkat yang lebih lambat. Kedua, terdapat aspek pemahaman yang merupakan tahap yang lebih tinggi dalam membaca. Aspek ini mencakup pemahaman makna leksikal, gramatikal, dan retorikal, kemampuan memahami signifikansi atau makna keseluruhan, kemampuan mengevaluasi isi dan bentuk teks, serta kemampuan membaca secara fleksibel yang dapat disesuaikan dengan konteks dan kondisi tertentu.

Kebudayaan literasi membaca memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dan komunikasi publik. Di era digital, berita, opini, dan informasi tersebar luas melalui platform media sosial dan situs web berita. Tanpa literasi yang kuat, individu cenderung menjadi konsumen pasif informasi, rentan terhadap pemahaman yang dangkal dan manipulasi informasi. Masyarakat yang memiliki kecakapan literasi yang baik dapat membaca, mengevaluasi, dan berkontribusi pada diskusi publik dengan cara yang lebih kritis dan bermakna.

Jatnika (2019) mengemukakan bahwa literasi membaca membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan budaya dan teknologi. Era digital membawa perubahan sosial dan budaya yang cepat, termasuk cara kita berkomunikasi, bekerja, dan bersosialisasi. Masyarakat yang memiliki budaya literasi yang kuat cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan ini, sementara yang tidak memiliki literasi akan merasa terpinggirkan dan kehilangan kesempatan dalam berbagai aspek kehidupan.

Pada akhirnya, literasi membaca menjadi alat penting untuk pengembangan diri dan pemenuhan potensi individu. Masyarakat yang memiliki kecakapan literasi yang baik lebih mampu mengakses dan memanfaatkan sumber-sumber pengetahuan, termasuk buku, artikel, jurnal, dan sumber informasi digital. Literasi membaca memungkinkan individu untuk belajar sepanjang hidup, mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai topik, dan memajukan diri dalam karier dan kehidupan pribadi.


Lalu, Literasi membaca memiliki peran kunci dalam pembentukan pandangan dunia dan nilai-nilai masyarakat. Dalam era digital yang penuh dengan beragam perspektif dan sudut pandang, individu yang memiliki budaya literasi cenderung lebih mampu melakukan analisis kritis, menghargai perbedaan, dan menjalani kehidupan yang lebih inklusif. Literasi membaca membantu masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai sosial, politik, dan budaya yang membentuk dunia mereka.

Literasi membaca juga memainkan peran dalam peningkatan keterampilan komunikasi dan hubungan sosial. Masyarakat yang memiliki literasi yang baik cenderung lebih mampu berkomunikasi secara efektif, baik dalam menulis, berbicara, atau berpartisipasi dalam diskusi. Literasi membaca memfasilitasi interaksi sosial yang lebih baik dan memperkuat hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, pentingnya membangun kebudayaan literasi membaca dalam era digital sangat relevan dan mendesak. Era digital membawa tantangan baru dan perubahan dalam cara masyarakat mengakses, berbagi, dan memahami informasi. Literasi membaca yang efektif menjadi kunci untuk membantu individu dan masyarakat lebih mampu menghadapi dinamika perubahan ini. Upaya membangun budaya literasi harus melibatkan semua pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan pemerintah daerah, dengan penekanan pada peningkatan kesadaran masyarakat, diversifikasi bacaan, dan pemahaman konten digital.

Selain itu, literasi membaca tidak hanya tentang kemampuan teknis membaca teks, tetapi juga tentang keterampilan kritis, analitis, dan pemahaman. Sehingga berguna membantu individu untuk berpartisipasi secara aktif dalam komunikasi publik, beradaptasi dengan perubahan budaya dan teknologi, serta meningkatkan kualitas komunikasi dan hubungan sosial. Oleh karena itu, membangun budaya literasi membaca di era digital bukan hanya suatu keharusan, melainkan juga investasi dalam membentuk masyarakat yang lebih cerdas, berkualitas, dan siap menghadapi masa depan yang semakin kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun