Mohon tunggu...
Syifa Amalia
Syifa Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Pencerita

Kadang nulis, kadang nonton film || Find me on Instagram @syifaamaliac.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Only Murders in The Building", Memaknai Hidup yang Melankolis

8 November 2021   15:59 Diperbarui: 10 November 2021   19:55 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu scene dalam serial "Only Murders in The Building" yang diperankan oleh Steve Martin, Martin Short, dan Selena Gomez. Sumber: 20th Century Fox Television/DisneyPlus Hotstar

Barangkali seseorang membutuhkan pelarian diri dari kehidupan yang sulit untuk sementara waktu---beberapa menginginkan selamanya. Tapi bagaimana jika ada sesuatu yang menahannya di suatu masa sehingga tidak bisa ke mana-mana selain mengikuti arus waktu yang sedang berjalan sekarang.?

Berharap ada sebuah penyelesaian namun yang terjadi hanyalah pengulangan hidup yang melankolis. Seluruh kisah itu terangkum melalui 10 episode dalam serial yang berjudul Only Murders in The Building garapan Steve Martin dan John Hoffman.

Dalam suasana musim gugur di Upper West Side New York, Arconia dikejutkan oleh kematian salah satu penghuninya, Tim Kono (Julian Cihi) yang cukup tragis. Tim ditemukan tergeletak dengan sebuah pistol di tangannya. 

Polisi yang menyelidiki kasus tersebut menganggap kematiannya sebagai bunuh diri. Namun, tidak bagi tiga penghuni apartemen Arconia lainnya yang menganggap bahwa kematian Tim adalah sebuah pembunuhan. 

Terobsesi dengan podcast true crime yang tengah mereka dengarkan, Charles-Haden Savage (Steve Martin), Oliver Putnam (Martin Short) dan Mabel Mora (Selena Gomez) mencoba menguraikan beberapa hal janggal yang mereka temui untuk mengungkap dalang di balik kematian Tim Kono.

Ketiganya mulai menyelidiki satu per satu tetangga Tim yang dicurigai sebagai pembunuh sebenarnya. Mulai dari Howard, si pemilik kucing yang obsesif hingga penyanyi Sting. Seluruh penyelidikan yang dilakukan mereka publikasikan melalui saluran podcast yang diberi nama "Only Murders in The Building". 

Dugaan demi dugaan mengenai siapa yang ada di balik semua ini membawa mereka ke tempat yang tidak terduga. Meskipun lebih banyak salah sasaran namun pada akhirnya mereka menemukan penyelesaian yang masuk akal atas permasalahan ini.

Lahir Dari Luka yang Sama

Masing-masing karakter memiliki kesamaan yaitu pernah merasa memiliki sesuatu yang pada kehidupan masa kininya sudah tidak ada lagi. Perasaan itulah yang pada akhirnya membuat mereka enggan membuka diri terhadap orang lain bahkan kehilangan rasa percaya, dan rasa empati. Sebab ketakutan akan terluka lagi adalah konsekuensi yang sebisa mungkin mereka hindari.

newsweek.com
newsweek.com

Sosok Charles ditampilkan sebagai seseorang yang menikmati kesendiriannya yang penuh duka. Ia seperti terjebak dalam rutinitas pagi yang memuakkan, berusaha menghidupkan kenangan akan Lucy yang telah lama hilang. Membuat telur dadar yang aromanya bahkan bisa menguar sampai tetangga sebelahnya. 

Namun entah mengapa selalu berakhir di tempat sampah. Ditambah lagi, di usianya yang kian menua karirnya sudah tidak lagi bersinar sebagai mantan aktor pemeran detektif pada sebuah serial klasik jaman dulu. Orang-orang kini hanya mengenal Brazzos---nama karakternya pada saat itu, antara ada dan tiada, kecuali mereka yang memang hidup pada jaman itu.

Serupa dengan Charles, Oliver juga menjalani hari-harinya dengan karir sutradara teater broadway yang tidak lagi bersinar. Ia terus mencoba mencari kesempatan yang hampir hilang atau bahkan sudah tidak ada lagi. Belum lagi, ia mengalami kesulitan finansial yang membuatnya terancam kehilangan tempat tinggal di Arconia, apartemen yang penuh dengan orang-orang borjuis itu.

Mabel menjadi sosok yang paling muda di antara Charles dan Oliver. Hal ini menjadikan adanya gap yang cukup mencolok namun nyatanya malah menjadi perpaduan yang unik dan pas antara boomer dan generasi Z. Mabel memiliki pribadi yang lebih dingin, tidak banyak bicara, dan cenderung antisosial. 

Ia bahkan dianggap tidak layak tinggal di Arconia, karena tinggal di apartemen Bibinya yang setengah jadi. Berbeda dengan Charles dan Oliver, Mabel belum kehilangan sesuatu yang membuatnya pernah bersinar. Ia hanya pernah kehilangan orang-orang dalam hidupnya secara berturut-turut. Mulai dari Tim Kono, Zoe Cassidy dan hampir saja Oscar si lelaki "tie dye".

thecinemaholic.com
thecinemaholic.com

Baik Charles, Oliver maupun Mabel telah menjadi penghuni Arconia sejak waktu yang lama. Mereka kerap berpapasan sebulan sekali di lift namun tidak pernah peduli. Mereka memilih untuk tidak membuka dirinya untuk siapa pun. Hanya saja Oliver yang memiliki pembawaan yang ceria dan lebih terbuka di antara yang lain. 

Saat alarm berdering di hari kematian Tim Kono, seluruh penghuni Arconia mengevakuasikan dirinya masing-masing. 

Ketiganya bertemu di sebuah kafe saat malam itu terjadi dan menyadari bahwa mereka sama-sama penggemar sebuah podcast kriminal yang berjudul "All is Not OK in Oklahoma" yang dipandu oleh Cinda Canning (Tina Fey). Satu kesamaan itulah yang menjadi awal hubungan antartokoh yang menjadi sedemikian solid sampai akhir. 

Selain kesamaan bahwa mereka adalah sekumpulan orang yang ingin lepas dari kehidupan yang sulit. Mereka ingin bergerak maju tanpa melepas bagian dari masa lalunya yang sayangnya hal itu selalu membuatnya merasa hidup.

Memaknai Hidup yang Melankolis

Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk tidak lagi mengulang kesedihan seringkali tidak membuahkan hasil yang sepadan. Hal ini malah semakin membuat mereka terperosok ke dalam lubang yang lebih dalam.

Oliver tahu ia bahwa ia tidak ingin kehilangan daya imajinasinya. Ia merasa terberkati akan kemampuan itu dan menjadi sutradara teater broadway adalah ambisinya. Namun sepertinya sudah tidak ada lagi jalan menuju ke sana. Lalu ia bertemu Charles dan Mabel melakukan pekerjaan yang kembali menghidupkan imajinasinya. Meskipun ia bahagia, hal itu tidak serta merta menyelesaikan setengah permasalah yang ia miliki.

Setelah hubungan terakhirnya berakhir, Charles tidak berpikiran lagi untuk menemukan cinta yang baru sebelum bertemu dengan Jan, tetangganya di Arconia yang juga seorang pemain bassoon. 

Semuanya berjalan seperti yang ia harapkan, namun kebohongan demi kebohongan lainnya mulai terkuat dalam hubungannya dengan Jan. Bahkan salah satunya mengancam keselamatan dirinya sendiri. Hal-hal sedih berikutnya seperti enggan berpisah dengan dirinya.

Tidak jauh berbeda dengan Mabel, setelah mendapat jawaban yang ia temukan selama ini ia kembali tersandung hal yang sama. Menjelang akhir episode final, Mabel ditampilkan bersimbah darah di bajunya dengan seseorang yang ia kenal tertusuk jarum rajut miliknya. 

Menyadari hilangnya Mabel, Charles dan Oliver mencarinya ke apartemen dan terkejut apa yang mereka lihat. Arconia kembali dikejutkan dengan kematian penghuninya, kali ini polisi menangkap tiga orang yang dulu sangat terobesesi membongkar pembunuhan Tim Kono.

Banyak spekulasi yang muncul dengan adanya adegan terakhir di episode final Only Murders in The Building ini. Adanya hal ini justru membuka ruang yang baru untuk diselesaikan pada season 2 nantinya. 

Only Murders in The Building menjadi tontonan yang ringan karena unsur komedi yang melebur dalam drama misteri ini. Hal menarik pada serial ini adalah pada episode ketujuh, hampir seluruh adegan disajikan dari sudut pandang Theo (James Caverly) sebagai tokoh yang tunarungu. Suasana berubah menjadi tenang dan diisi oleh skoring musik pendukung yang menambah sisi dramatis.

Pada akhirnya, serial Only Murders in The Building adalah serangkaian kisah malang yang selalu berulang. Barangkali tidak ada tutorial bagaimana menghilangkan sisi melankolis dalam hidup. Tidak ada cara lain tentang memaknai hidup yang melankolis kecuali merengkuhnya sebagai bagian dalam diri. Sama seperti yang dikatakan Cinda Canning di salah satu epiode yaitu  "embrace the mess".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun