Mohon tunggu...
Syifaa  Latifah.S
Syifaa Latifah.S Mohon Tunggu... Lainnya - @syifaa_latfh

🦖 • •

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Setitik Kisah Pilu tanpa Rumpang

16 Februari 2021   18:44 Diperbarui: 16 Februari 2021   18:52 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


             Toni : giginya sakit lagiii laaa:((


  Dengan cepat ku bergegas mencari obat sakit gigi yang pernah di belikan kaka  saat gigi ku sakit beberapa hari yang lalu, langsung ku tawarkan pada toni,


              Lala : lala,punya obat sakit gigi tapi cuman buat 2 kali minum,toni mau gak?
              Toni : langsung sembuh ga?
              Lala : yah ga akan langsung sembuh atu,tapi lala waktu sakit gigi minum itu jadi mendingan,
              Toni : mau atu,nanti toni ambil sore ke rumah lala


       (Toni kembali mengirimi ku foto dirinya dengan tempelan koyo di pipi kirinya,tetapi dengan raut wajah yang sedih dan tatapan yang berkaca kaca menahan sakit, sontak ku katakan pada toni,


              Lala : Ton,nanti aja biar lala yang anter obatnya ke toni
              Toni : ihhh ga usah ngerepotin,biar toni aja yang ambil sendiri
              Lala : ihhh gapapa,biar lala aja kamu juga kan lagi sakit,lala ga tega liat kamu sakit kaya gitu
             Toni : mmm tapi nanti ngerepotin kamu la,
             Lala : engga ko,gapapa sekalian lala keluar rumah bosen juga di rumah terus,
             Toni : yauda kalau gitu,nanti sore toni tunggu lala di tempat biasa yahh,


  Ketika aku memberikan obat pada toni,aku melihat kesedihan dan kesakitan terpancar di matanya namun bibir nya tetap memberikan senyuman lebar kepadaku, bahu nya yang tetap kokoh,menghalangi sinar matahari terarah pada mata ku, ketika toni berdiri tepat di depan ku ,ia tetap terseyum dan meyakinkanku bahwa semuanya baik baik saja.
         Itulah toni,dengan keadaanya yang seperti itu ia tetap mengatakan bahwa semuanya baik baik saja,padahal tatapan matanya tidak pernah berbohong akan perasaan yang sedang di rasakan.
       Namun seperti biasa ketika ia tak bisa mengontrol egonya ,ia sering membiarkan jiwa dan raganya hanyut dalam kesedihan,kebodohan,ketidak tahuan,dan ketidak perdulian akan lingkungan sekitarnya.Sering ku katanya pada toni,


"Kontrol ego kamu, kamu bakalan kehilangan banyak kalau terus terusan nurutin ego"


   Dan sering pula ia hanya menjawab perkataan ku dengan nada kesal dan malas,


       "Iyah tau,ga usah mikirin kata kata bijak buat nasihatin aku,Percuma!!.

      Aku yang sudah mulai cukup lama mengenal toni, sudah mulai terbiasa dan mengerti maksud perkatannya ,walaupun kadang kala apa yang ia katakan melukai hati,ia sering kali menyepelekan keperdulian ku kepadanya,ia sering mengacuhkan perkataanku, walaupun tetap pada akhirnya dia kembali kepada ku dan mengeluhkan segala keputusannya,dan ia menyesali tidak menuruti perkataanku.Yang masih ku herankan ia sering sekali mengulangi kesalahan yang sama dengan cerita yang berbeda.
     Aku paham dan aku mengerti toni itu ANEH,di satu sisi ia bisa menjadi sosok yang paling paling dewasa,ia mampu menghadapi  masalah yang aku sendiripun belum tentu masih mampu berdiri ketika di hadapkan dengan masalah seperti toni,Dan ia pun sangat memperlakukan ku dengan baik dikala bertemu,ia menghargaiku sebagai seorang wanita di kala bertemu,ia membuatku merasa nyaman dan terlindungi ketika bertemu dengan nya,ia pun bisa membuatku tertawa lepas tanpa beban sedikitpun, jika toni bisa membuatku terbang tanpa beban dan menikmati indahnya dunia, indahnya hubungan persahabatan,tetapi toni juga bisa menjatuhkan dengan kata kata yang keluar dari mulutnya,atau dengan segala sikaf dan tingkah lakunya yang terus tertunduk pada egonya.
    Aku mengambarkan diriku dan toni sebagai "seperti jiwa yang terpisah,Mati enggan hidup pun susah" aku dan toni memiliki masalah masing masing ,ketika aku ada masalah ,toni selalu ada di sampingku untuk ku bagikan cerita pilu padanya ,ia bisa menjadi pendengar yang baik dan ia bisa menjadi dewasa saat menasehati orang lain,ia yang selalu merangkul dan membantuku berdiri kembali saat jatuh,jujur saja toni yang bisa mengerti dan mau mendengarkan segala keluh kesah ku ketimbang orang orang terdekatku.
Aku pun pernah ada di titik merasa bahwa aku tidak bisa menjadi peyeimbang untuk toni,aku tidak bisa menjadi penyembuh saat ia terluka,menjadi teman saat ia berjalan,menjadi rumah pulang bagi toni,Mengapa aku bisa merasakan seperti itu? Karna aku tidak bisa membuat toni mendengarkan kata kata ku,aku tidak bisa membuatnya tenang saat ia sedang bergelut dengan dirinya sendiri.Sangat berbanding terbalik bukan?? Yaaa,aku tidak pernah bisa mengerti apa yang toni fikirkan jalan fikiranku dan toni selalu berlawanan,
      Hingga pernah suatu ketika aku memberanikan diri untuk berbicara terus terang kepada toni,apa yang aku rasakan tentang sikaf nya yang menyinggung perasaan ku.
      Lala : Toni, kamu tuh aneh tau,
      Toni : aneh gimana?
       Lala : aneh nya tuh ga bisa di jelasin pake kata-kata,
        Toni : kamu kalau misalnya ada keluh kesah,sok bilang aja biar sama-sama enak

      Ada sedikit keraguan dan ketakutan saat toni berbicara seperti itu kepada ku,aku ragu untuk melanjutkan apa yang ingin aku bicarakan,aku juga ragu toni bisa mengerti perkataanku terlepas dari keras kepala dan ego nya, dan ketakutan yang aku rasakan adalah toni memutuskan hubungan persahabatan kita , karena fikiran dan hatiku mengatakan" jika aku berterus terang kepada toni,toni menyakiti aku kala itu dengan perkataan dan sikap nya,toni pasti akan merasa bersalah dan memilih menghindar dariku" setelah ku fikirkan,jika aku tidak berbicara kepada toni akan omongan dan prilakunya ,aku khawatir jika ia melakukan nya kepada orang lain yang belum tentu bisa memahaminya.
   Dengan bermodalkan "bismillah" aku melanjutkan perkataan ku kepada toni,tujuan ku aku hanya ingin toni tau dan mengerti akan sikapnya agar ia tidak mengulanginya kepada orang lain,
         Lala : coba deh kamu turunin ego kamu dikit aja,
         Toni : turunin ego gimana maksudnya?
         Lala : iyah,kalau misalnya lala ngasih saran atau lala ngasih tau akan sesuatu coba kamu dengerin,kamu pahamin,coba deh kamu tuh nerima masukan dari orang lain,terus kalaupun misalnya aku ngomong sesuatu ,yang kamu fikir itu "kata kata bijak" sebernya itu tuh bisa di bilang kata kata yang sering aku sebut juga ke diri aku sendiri,aku bisa ngomong kaya gitu,itu tuh ngalir gitu aja ga pernah aku fikirin,
         Toni : iyah,aku tau aku egois ,maaf kalau sikap aku nyakitin kamu,
               : Ohh ya,buat kata kata motivasi itu kan kamu tau aku aku ga gampang buat di nasihatin sama orang, tapi sebelum makasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun