Mohon tunggu...
Syifa Amalia
Syifa Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sociology Education'20

change your word and you can change the world.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Proses Sosialisasi di Sekolah sebagai Pembentuk Karakter Siswa

19 Mei 2021   09:18 Diperbarui: 19 Mei 2021   09:26 5344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Adanya pola kelakuan yang berbeda-beda atau yang bertentangan menjadi hambatan dalam proses pembentukan karakter anak di sekolah. Masyarakat modern terpecah-pecah dalam berbagai sektor atau kelompok yang masing-masing menuntut pola kelakuan yang berbeda-beda. Orangtua mengharapkan agar anak jujur, jangan merokok akan tetapi kode siswa mengharuskannya turut dalam sontek-menyontek, merokok, dan sebagainya. Jika tidak maka ia akan dikucilkan dari kelompoknya.

Perubahan masyarakat membawa perubahan norma-norma dan terpecahnya masyarakat dalam berbagai segmen dan menimbulkan norma yang beraneka ragam. Keadaan itu akan mempersulit proses pembentukan karakter anak menjadi anggota masyarakat yang bertambah kompleks.

Hambatan-hambatan dalam pembentukan karakter, sebagai berikut:
1. Masih adanya siswa yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku meskipun sudah diberikan sanksi sekalipun.
2. Masih adanya siswa yang terlambat untuk datang ke sekolah.
3. Masih adanya siswa yang mengambil barang milik temannya baik berupa pulpen, makanan, dan lain sebagainya.

Namun sejatinya, hambatan pada pembentukan karakter siswa ada pada diri siswa itu sendiri. Jadi, karakter siswa akan berubah jika seorang siswa itu memiliki motivasi yang kuat untuk berubah. Terlepas dari hambatan tersebut, sekolah sebagai agen sosialisasi berperan sebagai fasilitator yang mana berfungsi untuk menyaring kebiasaan dan budaya yang tidak seharusnya menjadi ciri khas dan karakter seorang siswa yang baik.


KESIMPULAN
Pengembangan karakter pada anak mulanya diajarkan di dalam keluarga, lalu ke dalam lingkungan sekolah. Tentunya, sekolah memiliki peran besar sebagai agen sosialisasi dalam pembentukan karakter siswa. Namun terlepas dari itu, karakter dapat diubah jika siswa berkeinginan untuk mengubahnya. Dengan pendidikan, pembentukan karakter dapat berkembang dan bertujuan untuk memudahkan siswa dalam berinteraksi dan mengenal lingkungannya. Khususnya lagi, dalam mengetahui karakter seperti apa yang seharusnya mereka miliki.

Daftar Pustaka

Idat, Tiffani. 2019. Peran Sekolah sebagai Agen Sosialisasi Nilai dalam Upaya Mengatasi Perilaku Menyimpang Siswa di SMA PGRI 1 BANDUNG. Diunduh dari http://repository.upi.edu/48863/1/FPIPS_S_SOS_1404229_Title.pdf. Tanggal 8 Mei 2021.

Julaiha, S. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran, Dinamika Ilmu Vol. 14. No 2. Diunduh dari https://journal.iain-samarinda.ac.id/index. Tanggal 7 Mei 2021.

Maksum Ali. 2016. Sosiologi Pendidikan. 

Malang: Madani Wisma Kalimetro.

Maunah, B. 2015. Jurnal Pendidikan Karakter: Implementasi Pendidikan Karakter dalam   Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa. Diunduh dari https://journal.uny.ac.id/index. Tanggal 7 Mei 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun