Perang mengeja gelap. Itulah yang ingin disampaikan Rahab Ganendra lewat puisinya ia membingkai perang Gaza seraya dalam kata-kata berharap damai segera tiba. Doa dalam potongan kata yang mengena. Untuk bait-bait selanjutnya bisa dibaca di artikel tersebut.
**
Gaza, sepotong palestina yang (masih) membara, situasinya melukiskan duka, juga semangat yang menjadi sekumpulan cerita. Dituliskan oleh mereka warga biasa yang peduli lewat Kompasiana dan kanal Fiksiana, itulah intisarinya.
**
Gaza, tentang apa-apa yang masih mengeja luka, semoga bencana kemanusiaan itu segera menemukan akhirnya.
Salam Kompasiana!
*Penulis masih belajar, mohon koreksinya :)
*Tulisan sejenis lainnya bisa dibaca dalam tag Intisari.