Foto: wikimedia
Drama Seri bergenre travel adventure bertajuk Masalembo yang ditayangkan di Stasiun televisi Net TV mengisahkan tentang usaha pertahanan korban-korban yang selamat dari insiden jatuhnya sebuah pesawat di perairan Masalembo: Sebuah perairan diantara laut Jawa dan Selat Makassar. Secara tema, drama ini termasuk segar, dan ada pesan kuat yang ingin disampaikan,
Namun dibalik tema segar dan pesan yang tersirat, terdapat pula sejumlah kejanggalan dalam alur cerita drama yang tayang sepekan 2 kali ini, kejanggalan-kejanggalan tersebut diantaranya:
- Jatuh Dari Pesawat Tanpa Luka Serius
Biasanya kalau orang jatuh dari pesawat, meski beruntung bisa selamat tetapi pasti ada luka serius yang menyertai korban. Patah kaki, patah tangan, berdarah banyak dll. Tengoklah kisah nyata Laura Lazarus- mantan Pramugari Lion Air yang selamat dari pesawat Lion Air yang jatuh pada 2004. Laura sempat mengalami koma, patah kaki dan kerusakan wajah dan Laura Lazarus masih menjalani pemulihan akibat musibah itu bahkan sampai saat ini. meski waktu telah 11 tahun berlalu.
Tapi dalam drama seri Masalembo- Net TV, para korban yang selamat dari musibah pesawat jatuh terkesan tidak mengalami hal yang serius.
Para korban terkesan terlalu cepat pulih, mereka masih bisa berjalan, bicara, mengenali dan membantu satu sama lain. Mereka tidak terkesan menjadi korban pesawat jatuh. Tapi hanya terkesan seperti sekumpulan orang yang tersesat dihutan. - Baju Mereka Terlalu Bersih
untuk Musibah jatuh dari pesawat, baju orang-orang yang menjadi korban digambarkan telalu bersih dalam drama ini, hanya ada noda tanah, bercak darah juga sedikit sekali, serta jarang ada robekan. Padahal jatuh dari pesawat di Ketinggian berapa meter itu? - Senter Jatuh Dari Ketinggian Ratusan Meter Tidak Pecah (?)
Dalam salah satu episode, tokoh Aki menyuruh tokoh Mona untuk membawa senter untuk mencari kayu bakar buat masak, nah ajaibnya senter tersebut masih dapat berfungsi sempurna dan menyala, lalu pertanyaannya dapat senter dari mana? Apa iya senter yang jatuh dari ketinggian ratusan meter tidak pecah atau sekedar retak? - Keadaan Darurat Kok Gerak Lambat?
Dikisahkan Mereka para korban yang selamat sedang dalam keadaan darurat. Amat beruntung sudah selamat dari musibah yang dasyat. Mereka sadar kondisinya darurat, namun mengapa mereka hanya yerkesan berlari tanpa arah, sesekali ada adegan mencari kayu bakar dan bahan makanan tanpa ada upaya lebih untuk cepat diselamatkan. Mereka terkesan bergerak lambat untuk keselamatannya.
Kenapa mereka tidak membuat suara gaduh dari apa yang ada- 2 buah kayu bakar dibenturkan terus-menerus secara bersamaan misanya, supaya memancing orang datang dan tahu keberadaan mereka? - Tidak Ada Adegan Kebelet Buang Air Namanya manusia pastilah mustahil kalau sehari saja tidak buang air. Penulis tahu, kalau buang air bukanlah hal yang pantas untuk ditampilkan di televisi, tapi dalam drama seri ini, mana sisi paling manusiawi dari para korban pesawat jatuh yang dikisahkan terperangkap di hutan selama sekian hari, dimana sekedar adegan kebelet buang air dan mencari-cari toilet darurat? Sepertinya sutradara dan produser darama Masalembo meluputkan salah satu sisi paling humanis ini. Kegiatan yang pasti dilakukan manusia normal setiap harinya: ekskresi atau bahasa awamnya buang air.
Itulah sedikit catatan beberapa kejanggalan yang penulis temukan dalam drama seri kepunyaan Net TV bertajuk Masalembo. Dibalik semua kekurangannya, drama ini memiliki pesan yang kuat: Tentang semangat untuk hidup, bagaimana bertahan dalam kesulitan, serta Pentingnya bekerja sama.
Tidak ada satu orang pun yang harus menanggung masa sulit sendirian..
Salam Kreatif!
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI