Soal semangat memang harus semangat, kalau gak sampai kapan-pun akan berjalan lambat seperti siput yang membawa beban rumahnya yang berat: Saya tidak mau jadi seperti itu.
Informan (Apalagi yang kunci) gak akan datang sendiri kalau tidak dicari sama peneliti jadi ya saya cari: tempat yang banyak informannya  saya datangi salah satunya seminar dan semacamnya.
Informan (Apalagi yang Kunci) jarang ada yang mau di wawancara kalau tidak si peneliti yang minta. Karenanya saya minta waktunya, tentu dengan baik-baik caranya. Kalian tidak ada yang mau kan kalau ada orang  yang minta wawancara tapi mintanya sambil teriak-teriak pake toa Musholla?
Jadi yang saya lakukan  sederhana dan sewajarnya saja. Tidak ada yang istimewa.
Kompasianer,
Keterbatasan memang menuntut orang untuk membatasi diri: Tapi semua manusia punya dua pilihan: Mau meratapi nasib selalu, hingga akhirnya jadi benalu, atau mau belajar mencari hal- hal baru?
Tuhan punya cara tersendiri untuk mengistimewakan mahluknya: Saya, Anda, Kita Semua.
Dan...
Dia Sebaik-baiknya Perencana.
Salam Positif!
Kompasiana: