Dan keduanya sama penting.
Menjadi bapak rumah tangga bukan berarti kalah. Justru, ini bentuk dukungan paling konkret terhadap pasangan.
Ia memberi ruang bagi istri untuk berkembang tanpa harus terbebani urusan domestik.
Sebaliknya, istri pun belajar menghargai kerja keras suami di rumah.
Jika keduanya saling menghormati dan tidak terjebak pada ego peran gender, maka rumah tangga akan lebih seimbang.
Beranikah Kita Menantang Stigma Itu
Sekarang pertanyaannya, Kompasianer
Apakah kita cukup berani untuk mendobrak stigma bahwa pria harus selalu menjadi pencari nafkah utama?
Beranikah kita mengatakan bahwa laki-laki yang memasak, mencuci, dan mengganti popok juga sama berharganya dengan yang bekerja di kantor?
Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil.
Mungkin dari satu keputusan sederhana, berhenti melihat peran gender sebagai batas dan mulai melihatnya sebagai pilihan.