Mohon tunggu...
SyarifahMaulindafasya Sungkar
SyarifahMaulindafasya Sungkar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life goes on

You can do it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penanaman Nilai-nilai Keislaman di TPA Al-Munawarah

16 April 2021   05:15 Diperbarui: 16 April 2021   05:17 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN MELALUI TPA AL-MUNAWARAH (INGIN JAYA)

Pada dasarnya, ketika berbicara tentang pendidikan umum tidak akan lepas dengan pendidikan agama Islam itu sendiri, sebabnya pendidikan agama merupakan bagian integral dari pendidikan secara umum. Pendidikan ialah bimbingan yang secara sadar dilakukan oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju kepribadian yang lebih utama dan yang diharapkan. 

Bude sum selaku guru pengajian di TPA Al-munawarah berpendapat bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dan pragmatis dalam membantu peserta didik untuk hidup sesuai dengan ajaran agama Islam. Pendidikan agama Islam merupakan fondasi kehidupan umat manusia, fondasi kehidupan mental dan rohaniah yang berakar pada keimanan dan ketakwaan yang berfungsi sebagai pengendali patern of spiritual reference serta mengukuhkan jiwa manusia. 

Tujuan utama pendidikan agama Islam lebih berorientasi pada tindakan moral, agar peserta didik tidak hanya berhenti pada tataran kompeten, tetapi sampai memiliki kemampuan dan kebiasaan dalam mewujudkan ajaran serta nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai keislaman yang ditanamkan pada setiap anak diharapkan akan mempunyai jiwa yang bersih. Nilai-nilai pada keislaman menekankan pada nilai-nilai yang dapat mempertebal keimanan, nilai akhlak , kejujuran dan sosial. Nilai-nilai tersebut ada yang bersifat vertikal dan horizontal. Bersifat vertikal, berwujud hubungan manusia dengan yang haq (habl min Allah) dan yang bersifat horizontal yaitu hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Penelitian keislaman ini pada anak akan ditekankan pada nilai akhlak, nilai iman dan ibadah.

Anak merupakan generasi penerus bangsa, di mana anak merupakan tonggak estafet kepemimpinan dimasa yang akan datang. Maka anak harus dididik secara baik dalam akhlaknya, untuk menanamkan akhlak anak sejak dini perlu dikenalkan dengan pendidikan agama, di mana pendidikan dasar agama adalah pendidikan bermasyarakat, pendidikan akhlak keagamaan biasanya dilakukan dengan cara mempelajari Al-Qur'an. Kebutuhan akan pendidikan bukan hanya sekedar mengembangkan aspek individu dan sosial, tetapi mengharapkan kepada pola hidup yang diinginkan manusia dalam bidang dunia dan akhirat dalam bidang fisik, mental maupun spiritual yang harmonis. 

Zaman era 4.0 sekarang ini manusia lebih mudah mengakses segala apa pun yang inginkannya, sehingga manusia bisa melihat, menyaksikan, mendengar segala sesuatu yang telah terjadi di seluruh dunia. Hal ini dapat membawa dampak positif maupun negatif, untuk masalah ini maka, dibutuhkan manusia yang memiliki ketahanan iman dan budaya, sehingga tidak mudah terjemahan dalam hal yang negatif. 

Dari sudut pandang ini kita dapat melihat krisis moral masyarakat yang besar karena penguasaan terhadap teknologi, oleh karena itu, perlu ditanamankan nilai-nilai Qur'ani yang harus dimiliki untuk membangun masyarakat madani. 

Penanaman nilai-nilai keislaman pada anak merupakan modal utama untuk kehidupan yang mendatang, untuk menumbuhkan generasi Qur'ani yang dimaksud bukanlah pekerjaannya yang mudah, usaha tersebut harus dilakukan secara teratur dan berkelanjutan, baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Dalam hal ini, agama memiliki peran yang sangat penting. Maka selain guru, ustadz maupun ustadzah, keluarga memilik peran yang penting juga.

Pembentukan nilai-nilai spiritual ataupun nilai-nilai kesopanan akan lebih efektif apabila seorang anak berada dalam lingkungan yang sama pula. Karena keserasian antara kehidupan lingkungan dan masyarakat akan berdampak positif bagi perkembangan anak. Di lingkungan masyarakat, anak bisa memberikan pengaruh apabila dalam dirinya telah tertanam nilai-nilai keislaman, ketimbang seorang anak yang longgar akan nilai-nilai keagamaan. 

Dengan demikian, peranan masyarakat dalam membentuk kepribadian anak akan sangat berpengaruh bilamana masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman itu sendiri. Melihat banyaknya krisis moral yang ada saat ini, tentu ada suatu lembaga pendidikan religi yang menjadi salah satu solusi terbaik untuk menyelamatkan karakter generasi penerus bangsa. 

Pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi bisa dilakukan di mana saja, baik rumah, musholla maupun masjid. Untuk merangsang minat belajar membaca Al-Qur'an pada anak maka lahirlah model pembelajaran yang dikenal dengan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). Taman Pendidikan Al-Qur'an merupakan lembaga pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat, yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran membaca Al-Qur'an sejak usia dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun