Mohon tunggu...
Syarifah Algadrie
Syarifah Algadrie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membahas isu isu yang sedang hangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gengsi terhadap Gaya Hidup Remaja Masa Kini

23 Juni 2022   12:16 Diperbarui: 23 Juni 2022   12:30 4117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hidup di jaman modern ini adalah salah satu tantangan terbesar bagi kita, terlebih anak-anak di usia remaja. Kerap kita lihat ada begitu banyak remaja yang terlihat fashionable, tetapi kita tidak mengetahui kehidupan mereka yang sesungguhnya seperti apa. Selain itu banyak juga kasus serupa yang beredar di sosial media tentang remaja masa kini yang meninggikan gaya hidup mereka tetapi tidak setara dengan kehidupan yang sebenarnya. 

Kebanyakan dari mereka lebih mementingkan gengsi agar terlihat lebih modis dan disegani oleh orang-orang di lingkungannya. Demi mementingkan gengsinya bahkan mereka rela berbuat apapun agar terlihat menarik di depan banyak orang. 

Banyak dari kalangan remaja yang akhirnya berperilaku konsumtif agar dapat memenuhi barang-barang yang mereka inginkan, bukan yang mereka butuhkan. Dengan demikian, tidak heran apabila mereka lebih mementingkan gaya hidup dibandingkan dengan kebutuhan pokoknya.

Menurut Mowen dan Minor (2002). Perilaku konsumtif merupakan perilaku yang tidak memiliki pertimbangan rasional, melainkan dengan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan atau perasaan emosi. Berdasarkan  survey yang pernah dilakukan sebelumnya, sebanyak 84,2% dari 1.104 anak muda sudah biasa melakukan konsumsi dengan tujuan kepentingan gengsi semata. 

Hal tersebut menandakan bahwa rata-rata remaja jaman sekarang memiliki perilaku konsumtif dengan tujuan agar memenuhi standart kelompok mereka dan diterima di kelompoknya. 

Dengan demikian, perilaku konsumtif untuk mementingkan gengsi bisa dikatakan sebagai jalan pintas remaja masa kini agar disegani dan mendapatkan rasa hormat dari lingkungan sekitarnya. Saat ini pertemanan para remaja diuji dengan saling uji materi walaupun tidak semua dari mereka seperti itu. 

Sejatinya kita tidak bisa terlepas dari hawa nafsu yang selalu berusaha memenuhi keinginan, tetapi hal tersebut jangan sampai terlewat batas sehingga lebih banyak keinginan daripada kebutuhan yang terpenuhi. Sikap terlalu memkasakan diri untuk mengikuti gaya hidup dan mementingkan gengsi terkadang terjadi begitu saja tanpa kita sadari. 

Maka dari itu, kita harus memiliki prinsip yang kuat dan selalu berpikir rasional. Hidup di wilayah kota-kota besar yang dikelilingi oleh orang-orang yang selalu ingin terlihat menonjol sehingga kerap membeli barang-barang yang sedang marak hanya untuk kebahagiaan dan gengsi semata memang tidaklah mudah.

Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:210) mengatakan: "Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininnya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya." 

Semakin banyaknya trend-trend yang sedang marak di sosial media juga menjadi salah satu pemicu remaja sehingga ingin selalu tampil menonjol dari pada teman-teman sebayanya yang lain tampa memikirkan seberapa banyak materi yang akan mereka keluarkan. Menurut primaberita.com "generasi remaja jaman sekarang kini hanya pada diri sendiri dan hanya ingin memuaskan keinginan saja. 

Pola pikir dan gaya hidup remaja sekarang terbiasa bebelanja membeli barang yang yang mereka inginkan, bukan yang dibuthkan. Dan sebagiab besar pola pikir dan gaya hidup remaja jaman sekarang lebih mengikuti trend mode di masa kini, seperti contohnya berpakaian seperti orang-orang luar negeri". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun