Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gimana Mengontrol Efektivitas Anak yang Membaca Buku di Taman Bacaan?

24 Februari 2024   07:20 Diperbarui: 24 Februari 2024   07:25 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Salah satu cara mengontorl anak-anak pembaca aktif di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor adalah kartu baca. Warnya kuning, berisi kolom sesuai nama anak dan kelas sekolahnya. Kartu baca inilah yag selalu dipafar wali baca tiap kali anak-anak selesai membaca satu buku. Lalu, boleh mengganti buku yang lain. Sederhana tapi penting untuk mengontrol efektivtas kegiatan membaca di taman bacaan.

Dari kartu baca, bisa diketahaui 1) berapa buku yang dibaca setiap anak dalam satu inggu, 2) terlihat progress anak-anak yang membaca dari waktu ke waktu, dan 3) jenis atau genre buku yang digemari masing-masing anak pada setiap kali membaca. Jadi kartu baca, sangat penting untuk mengontrol aktivitas membaca anak di taman bacaan. Seklaigus untuk menjawab pertanyaan orang-orang pintar tentang "apa iya anak-anak TBM punya minat membaca yang tinggi?".

Jangan lupa, kebiasaan membaca itu bukan soal minat, Tapi soal akses bacaan. Tersedia atau tidak akses bacaan di daerah atau di lingkungan,, apapun bentunya, Bila tidak ada tempat untuk membaca pastilah tidak ada minatnya. Tapi bila tersedia tempat membaca, seperti taman bacaan, sekalipun sebelumnya tidak ada minat baca tapi tersedia tempat membacanya. Insya Allah, minat baca akan terbentuk. Karena membaca itu proses, bukan hasil. Nah, gimana cara mengukurnya? Di situ diperlukan kartu baca, alat kontrol efektivitas membaca anak-anak di taman bacaan.

Penting dipahami semua pihak, membaca buku di era digital begini memang tidak mudah. Terlalu banyak kendalanya, apalagi terpengaruh media sosial dan tontonan. Tapi dengan sikap komitmen dan konsistensi pegiat literasi di taman bacaan, p[ada akhirnya komunitas anak-anak yang membaca buku bisa terbentuk. Anak-anak pembaca aktif, selalu rajin datang ke taman bacaan dan membaca buku pilihannya,

Sungguh, membaca buku tidak akan pernah sia-sia. Ikhtiar yang harus selalu disosialisasikan. Memang membaca buku tidak bisa dilihat hasilnya segera. Tapi membentuk kebiasaan terlebih dulu. Hingga nantinya akan berguna dan meraih hasil bila waktunya tidak, Yang jelas, masa depan bangsa ada di tangan anak-anak yang membaca buku, bukan yang main gawai atau rajin nonton. Dan ingat, tidak pernah ada yang sia-sia dari usaha yang baik.

Membaca buku adalah menanam kebaikan, membiasakan perilaku baik. Untuk masa depan, untuk masa yang akan datang. Seperyi menanam pohon, pasti hasilnya akan diperoleh sewaktu panen. Tidak ada yang baru ditanam langsung memetic hasilnya. Toh bila waktunya tiba, semua pohon pasti berbuah. Dan siapapun yang menanam maka dialah yang berhak menikmati buahnya.

Jadi ayo rawat anak-anak yang membaca, sirami dengan usah-usaha yang baik. Agar kelak, mereka menjadi anak-anak yang literat! #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun